`Masalah
“Tak ada
masalah, manusia tak berjalan”, setelah
saya pikir, ada benarnya juga kalimat tersebut. Teringat sosok anak kecil yang usianya belum genap 1
tahun. Bulan lalu saya lihat ia merangkak di dinding, tertatih tatih,
terjungkir, dan sesekali menangis saat mencoba berdiri namun tubuhnya terlihat
sempoyongan di topang kaki, dan jatuh
seketika. Sang anak menjerit dengan tangis yang menderu, ntah karena rasa
sakit atau rasa kesal karena jatuh berkali-kali. Bagi saya itu yang saya lihat
satu bulan lalu, dan sekarang anak itu sedang tersenyum di samping saya, keluar
masuk kamar dengan leluasa. Makna apa yang dapat sahabat ambil dari cerita
tersebut...?.
Ternyata
masalah itu ada bahkan semenjak kita di dalam kandungan, maka kita hidup di duniapun
tak lepas dari masalah, namun, seperti
yang sahabat baca sebelumnya, sahabat akan tersenyum dengan bebas ketika
masalah itu dapat sahabat selesaikan. Dan masalah itulah yang menjadikan anak
ini tumbuh menjadi seorang anak yang lincah, begitupun dengan shabat, dan kita
semua, kita akan tumbuh menjadi sosok apa yang kita inginkan dari masalah kita
saat ini.
Sempat saya
membayangkan, “mungkinkah sang anak saat ini dapat berlari, bila sebulan lalu
ia lelah untuk berusaha dan mencoba” . tegas saya berani katakan “TIDAK”.
Sobat, cobalah tengok masa lalu sahabat, masalalu dimana sahabat sama sekali
belum mengerti apa itu cinta, jangankan cinta, membaca saja belum bisa.
Yahhh... masa itu adalah masa anak-anak sahabat. Banyak yang mengatakan, bahkan
sahabat saya sendiripun pernah mengatakan, bahwa ia ingin sekali kembali
menjadi anak-anak. Anak-anak itu bebas, tidak memikirkan masalah, tidak
memikirkan uang, dan bla.. bla..bla... inti yang saya dapat adalah “bahwa
anak-anak hidup tanpa masalah”. Begitukah...?, coba kita cerna kembali,
benarkah anak-anak itu bebas ...?, hmm
tidak juga, bahkan, tetangga saya sangat
membatasi anaknya untuk keluar dan bergaul. Miris ketika melihat sang ibu marah
tak terarah, melihat sang anak bermain sembarangan, sang ibu berteriak. Melihat
sang anak salah mengeja, sang ibu berteriak lantang “Bodoh”. Begitukah
kebebasan, padahal usianya masih 4 tahun. Benar memang bila ada yang mengatakan
“tidak semua anak di perlakukan begitu”. Yapzz bener banget, buktinya, di samping saya ada anak manis yang
selalu tersenyum di balik pintu kamar ku. Masih berfikir bahwa anak-anak hidup
tanpa masalah...?
Akan kembali
saya ulas masalah anak-anak, kita tumbuh dari usia anak-anak. Bener gak, atau
adakah di antara sahabat yang dari lahir sudah tumbuh menjadi remaja,
hohoho......terlalu sadis agaknya.
banyak buku
yang mengatakan bahwa sejak lahir kita sudah menjadi pemenang, terlahir dari
satu sperma yang mengalahkan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar sperma
lain, yupzz aha, bener banget . lalu
setelah anak itu dalam kandungan, apakah anak itu tidak punya masalah,...?
Seperti
layaknya kita, sekarang sahabat sedang
asyik membaca, padahal banyak orang juga yang lagi di pusingin oleh masalahnya
sendiri. Jadi, kesimpulannya bayi dalam kandunganpun juga bisa kena msalah, ada
yang meninggal di dalam kandungan, ada yang lahir dengan cara sesar, ada yang
lahir selamat tapi ibunya meninggal, ada yang lahir dalam keadaan cacat, jadi
sekarang dapat kita simpulkan, masalah menghinggapi siapa saja, dari usia dini
sampai usia renta.
Dejak kagung
melihat anak-anak, kenapa sampai mereka dikatakan hidup tanpa masalah,padahal
sejatinya , merekapun sedang dilanda masalah. Jawaban pertama yang saya berikan
adalah, karna mereka belum mengenal apa masalah itu ?, yang bereka tau bermain
dan mengenal sesuatu, hal kedua adalah karena mereka tak sedikitpun ragu untuk
mencoba hal baru, tak merasakan takut
meski sering kali terjatuh. Seiring berjalannya waktu, sang anak mulai mengenal
dan mencari sahabat, dan orang-orang sependapat, dari situlah sang anak akan
mulai mengenal apa itu masalah, dan tanpa anda sadari sang anak itu adalah
ANDA.
Sobat, letak
masalah bukan dari berapa usia kita, dari mana kita berasal, siapa orang tua
kita, tapi masalah menimpa kita semua. Saya pernah membaca status di Fb salah
seoarang sahabat, dia mengatakan “seoarang nelayan yang hebat, tumbuh karna tak
lelah menerjang ombak yang pasang sekalipun, begitupun kita, kita akan tumbuh
menjadi manusia yang hebat, dari masalah-masalah kita” intinya, semakin besar
masalah, semakin besar pula peluang kita untuk menjadi manusia yang hebat”.
Logikanya deh, orang biasa hanya akan di berikan masalah yang biasa-biasa saja,
dan orang hebat, gak lefel deh di beri masalah yang biasa. Karna orang yang
mengaku hebat, atau anda yang ingin menjadi manusia yang hebat/sukses/bahagia,
maka harus siap dengan masalah yang hebat. Bila sekarang saja sahabat sudah
menyerah, ahhhhh berarti masih dilefel orang biasa. Setuju gak setuju, harus setuju.....
salah sendiri baca buku ini... hehehe......
Berbicara
masalah, saya rasa takakan ada habisnya. Karena bagi saya hidup adalah
menghadapi masalah. Sedikit dialog antara saya dan sahabat saya, semoga bisa
jadi gambaran.
A : saya sudah
tak sanggup mengahadapi semua ini, saya jenuh dan ingin sekali teriak
B : sebegitu
beratkah masalahmu...?
A : hutang
saya menumpuk, dan saya tak tau bagaimana mengatasinya, bahkan dua semester
saya belum terbayar. Kenapa masalah saya
seberat ini, saya melihat teman-teman saya tak memiliki masalah seperti saya
B : karna kau di ciptakan berbeda, tiap manusia di ciptakan berbeda dengan
masalah yang berbeda, dan caramenyelesaikannyapun berbeda-beda.
A : kadang
saya sangat berharap ada orang yang bisa membantu saya, meringankan beban saya,
tidak hanya sekedar kata-kata
B : a..a.....
berharaplah pada Allah, dan mintalah kepada-Nya, bukankah masalah itu datangnya
dari dirimu sendiri, kenapa harus melibatkan orang lain
A : saya
bingung, kenapa hidup begitu penuh dengan masalah, adakah cara agar kita lepas
dari masalah
B : ada....
A : Apakah ?
B : Mati....
orang mati tidak akan memikirkan masalah, orang mati takkan memikirkan hutang.
Namun masalahnya, dengan mati apakah masah akan terselesaikan...? jawabannya
tentu “TIDAK”.
A : benar,
kadang saya berfikir mati saja, namun saya juga sempat berfikir seperti itu,
lalu saya harus bagaiamana...?
B :
Hadapi....? karena penyebab adanya masalah adalah dirimu sendiri, jadi yang
dapat menyelesaikannya adalah dirimu sendiri. Jangan pernah berfikir untuk
mengakhiri hidup, alangkah sempitnya cara berfikir kalau setiap masalah jalan
keluarnya adalah kematian, kita tak akan pernah tau ada apa di depan, esok itu
bagaiman. Memang, mungkin ada orang yang senang melihat kematian kita, tapi
tidakkah kau lihat orang yang akan menangisi mu... ?
A : lalu
kenapa kau mengatakan “Mati”
B : karna kau
bertanya “adakah cara agar kita lepas dari masalah”. Benarkan...!
A : hehehe....
ia (tersenyum kecil)
Sahabat,
sebenarnya hal apa yang memberatkan kita untuk bersyukur, seolah-olah masalah
begitu memberatkan. Sampai terkadang, kita mengutuk diri sendiri, bahkan
mengutuk semesta, atas semua masalah yang terjadi. Saya teringat kata-kata sahabat saya, “Masalah itu ada karna di fikirkan”, bener
juga sh, apa saja kalau di fikirkan sebenernya
jadi masalah, jadi ya jangan
cuman difikirkan, tapi dihadapi , cari
solusinya dan selesaikan.
Bagi sahabat yang saat ini bermasalah,
semoga ini bisa menjadi obat pencerah untuk sahabat-sahabat pembaca sekalian.
Tak jarang
kita lihat atau mungkin itu adalah diri
kita sendiri, melihat masalah dari sudut pandang negatif, apa saja yang
menimpanya selalu dikaitkan dengan hubungannya dengan orang lain, menyalahkan
oranglain, menghujat orang lain. Bahkan mengutuk orang lain. Emosi meluap-luap
membenci seseorang karna masalah yang menimpa kita, padahal kalau di telusuri
lebih dalam, masalah itu sumbernya adalah DIRI SENDIRI. Seperti contoh dibawah
ini, “Suatu ketika Mira tertarik dengan
HP milik Ida, Hp merek canggih dengan kamera yang 3 Mega Pixel, layar lebar,
tak sebanding sengan HP miliknya, Bluetooth pun tidak ada. Ida adalah teman
baik Mira, sehingga Ida leluasa meminjamkan Hpnya kepada Mira. Suatu ketika,
ada kesempatan Mira untuk menghadiri suatu pesta di Luar Kota, tak ingin
melewatkan suatu moment penting, maka Mira pun meminjam HP Ida satu hari, dan
ia gunakan untuk dikumentasi, sekaligus bergaya. Disana Mira tak sendirian, ia
bepergian dengan sahabat lamanya Aina. Tak hanya Mira, bahkan teman-teman di
pesta itu sangat mengagumi HP Ida, yang diakui Mira bahwa itu adalah miliknya.
Mira bangga menyebutkan bahwa itu adalah HP miliknya. Setelah pesta usai, Aina
dan Mirapun menginap semalam, dan paginya mereka memutuskan untuk pulang
kembali. Mira tak henti-hentinya melihat hasil dokumentasi dari pesta tersebut,
dan berangan-angan memiliki HP yang lebih cangggih dari sekarang. Pagi tiba,
Aina dan Mira bersiap-siap pulang, mereka memutuskan untuk mengendari Bis yang
tiak biasa mereka tumpangi, karena terlalu pagi dan mereka harus sampai
sesegera mungkin, sedang jadwal
keberangkatan bis yang biasanya mulai pukul 10.00. Tak masalah, pikir Aina dan
Mira, mereka pun duduk terpisah di dalam bis. Mira duduk di depan Santi. Nampak, di dalam bis hanya berisi kurang dari
10 orang. Mira saat itu terlihat sangat lelah, sehinga ia membutuhkan kursi
panjang untuk beristirahat, dan ida pun memahaminya. Di tengah perjalanan, Mira
merasakan kantuk, sehingga ia tertidur, melihat sahabatnya tertidur, Santi pun
terus memperhatikannya, karena dari belakang, Santi melihat gerak gerik aneh
laki-laki bertopi merah, yang dari tadi terus memperhatikan Mira. Ternyata
benar, Santi lengah dan merasakan kantuk sejenak, kurang dari 5 menit, Mira
merasakan ada yang aneh, di rogohnya kantong, dan kaget, HP Ida raib tanpa
jejak. Seluruh penghuni bis geger di buatnya, penumpang lainnya hanya daoat
berkata sabar kepada mira, sedang Santi, tak tau harus bagaimana menenangkan
Mira. Pikiran Mira kacau, dalam hatinya selalu berfikir “HP milik temannya
hilang tanpa jejak, dan ia kelabakan bagaimana harus menyampaikannya kepada
Ida”.
Sesampainya di rumah, Santi kemudian segera menghubungi
Ida, meski shock, namun Ida tetap bersabar dan menganggap semua itu adalah
ujian, secara gamblang Aida menceritakan kronologi kejadian kepada Ida, karena
memang saat itu Mira tertidur sangat pulas, mendengar cerita Santi, Mirapun
marah kepada Santi, ia menyesal kepada santi, yang bodoh, dan berfikir kolot,
ia terus mengutuk Santi dalam hati, karena tak membangunkannya, atau kenapa
santi tak pindah duduk sebangku dengannya. Semenjak saat itu, Mira selelu geram
dengan sahabatnya Santi, dan enggan menyapa setiap kali bertemu. Dan kepada
sahabatnya Ida, ia sangat menyesal, dan mengganti uang tabungannya untuk
membelikan HP Ida”
Sahabat, pasti
bisa menggambarkan kejadian tersebut kedalam pikiran sahabat, dan juga pasti
bisa menerka letak kesalahannya dimana. Menurut sahabat, siapakah orang yang
paling bersalah yang harus Mira salahkan dari kejadian yang telah menimpa Mira
saat itu. Itu hanya satu contoh kecil yang saya analogikan untuk gambar
piramida di atas, bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, sumbernya
adalah diri kita sendiri. Andaikan Mira saat itu tetap berfikir positif, tanpa
menyalahkan Santi dan menganggap Santilah penyebab HP sahabatnya hilang,
pastilah Mira saat ini dapat leluasa menyapa Santi dimanapun mereka berjumpa.
Guys, banyak yang kita lewatkan, ketika Mira menemukan kunci permasalahannya,
ia pasti dapat menemukan banyak poin, yaitu :
1.
Keangkuhanya
2.
Kesombongannya
mengakui HP temannya sebgai HP miliknya
3.
Berbohong
4.
Ceroboh
5.
Mencari
kambing Hitam
Andaikan Mira
terlebih dahulu mengoreksi dirinya terlebih dahulu, paling tidak ia akan
menemukan 5 kesalahan yang telah ia lakukan, dan selanjutnya intropeksi
terhadap semua kesalahan agar tidak terulang kembali dan mengembalikan pada
Allah, pemilik segala-galanya.
Bukan maksud
menyalahakan diri sendiri, namun lebih tepatnya untuk bahan itropeksi diri kita. Sehingganya ketika ada masalah,
kita memahami, untuk lebih memperbaiki diri dan berhati-hati. Yakin, bahwa
setiap masalah pasti ada kuncinya, tergantung, bagaimana kita mencari kunci
tersebut dengan jalan pintaskah atau dengan jalan cerdas.
Salah juga
bila kita terlalu menyalahkan diri sendiri ketika di timpa suatu masalah. Biar
bagaimanapun, kita tidak pernah sendiri, meski masalah itu sumbernya adalah
diri kita sendiri. Namun, adanya masalah juga karena adanya orang lain yang ada
di sekeliling kita. So. Guys, semua ternyata butuh keseimbangan. Termasuk
antara diri kita dan orang lain di sekeliling kita. Bagaimana diri kita
menempatkan diri setepat mungkin adalah kuncinya. Lalu bagaimana ketika masalah
itu datang,
KETIKA MASALAH ITU DATANG
Ya...?
pertanyaannya adalah bagaimana ketika masalah itu datang. Tentu jawabannya
adalah di hadapai, semua orang jelas paham dengan jawaban itu. Namun tak banyak
yang paham bagaimana cara menghadapinya agar tetap tenang. Masalah erat kaitannya dengan emosi, malah
kebanyakan masalah itu datang karena adanya emosi yang tidak seimbang. Semakin
tinggi emosi kita masalah akan semakin berat untuk di hadapi, sebalknya,
semakin tenang emosi kita, masalah itu serasa mudah untuk di selsaikan. Bahkan
dari ketenangan itulah akan banyak di temukan solusi dan jawaban dari
permasalahan yang kita hadapi seberat apapun masalah kita.
Sebagian dari
kita menyadari, bahwa adanya masalah adalah untuk pembelajaran, menjadikan kita
lebih dewasa dan lebih dari itu, kita jadi mengenal diri kita lebih dalam. Kebanyakan
kata-kata seperti itu kita ucapkan kepada seseorang yang sedang di timpa
masalah, nah sekarang, sudahkah pikiran dan perasaan kita mengacu pada hal-hal
positif tersebut saat dihadapkan sebuah permasalahan.
Ada hukum yang
berlaku dalam kehidupan yang berkaitan dengan masalah,
1. Memberi, untuk menerima lebih banyak
Ada hukum timbal balik dalam kehidupan, yang berbunyi
“apa yang kita beri itu yang kita terima, dan yang kita terima lebih banyak
dari apa yang pernah kita beri”. Ketika kita memberikan keburukan kepada
seseorang, maka kita pun akan menerima keburukan yang lebih banyak, meski bukan
dari orang tersebut. Ada banyak jalan kenapa masalah itu datang, dan tidak lain
tidak bukan adalah karena kita pernah memberikan hal yang sama kepada orang
lain. Di sadari atau tidak, kita akan di kelilingi oleh orang yang nyaris
memiliki masalah yang sama. Entah karena hutangkah, masalah keluarga, masalah
akademis, dan itu juga pernah penulis alami. Sedikit cerita tentang sahabat
saya yang mengeluh karena keadaannya, ia merasa tak memiliki sahabat, di ejek
dan di rendahkan. Cukup saya jawab sederhana, ketika anda di perlakukan seperti
itu, maka itu adalah bentuk hukuman dari alam kepada anda atas apa yang pernah
anda lakukan kepada orang lain. Mulai dari sekarang, coba sahabat pahami
masalah yang sedang sahabat alami, coba ingat kembali, apakah sahabat pernah
mendapati sahabat sedang memperlakukan hal yang sahabat rasakan kepada orang
lain, bila ia segeralah minta maaf. Karena salah satu bentuk terbukanya pintu
solusi adalah maaf dengan penuh
keikhlasan dari oarang-orang yang pernah sahabat sakiti.
2.
Masalah
itu datang karena adanya pengaruh masa lalu
Yapz, belum lepas dari point pertama, saya yakin sahabat
sudah bisa menangkap apa makna dari
kata-kata tersebut. Bahwa masalah datang karena adanya pengaruh masa
lalu. Bisa jadi bentuk hukuman dari kesalahan yang pernah kita lakukan adalah
masalah yang sedang sahabat hadapi saat
ini. Sahabat, ada banyak hal yang menghambat langkah kita, menghambat rejeki
kita, menghambat ilmu kita, bahkan menghambat kesuksesan kita, sehingga diri
kita terancam tragis hidup namun tak merasakan kehidupan. Artinya apa, artinya..!
kita hidup hanya menanggung masalah tanpa sedikitpun memikirkan kedaan diri
kita dan orang-orang yang ada di samping kita, seolah olah mereka terabaikan
dari pandangan kita meski nampak jelas dari mata kita. Saya akan ulas berbeda
dengan konsep, apa yang kita beri maka kita akan menerima lebih banyak. Jelas
ia, ketika kita memberikan masalah atau melakukan kesalahan namun tidak segera
menyelesaikan, itu artinya kita menabung masalah. Ada yang pernah bertanya “lo,
mbak, saya merasa gak pernah memperlakukan orang seperti ini, kenapa saya di
timpa masalah begini”. Oke anda memang tidak pernah melakukan hal tersebut
kepada orang lain, namun pastilah anda pernah menabung masalah dari masa lalu
anda. Coba fikirkan, ketka sesorang yang pernah kita sakiti, belum ikhlas
memaafkan kita, itulah tanda hidup kita terancam oleh masalah.
3.
Masalah
itu ada karena kita fikirkan
Aneh, kok gitu mbak...? tanya salah seoarang kepada saya.
Saya cuman jawab simpel, yaiyalah kalau gak di fikirkan mah namanya bukan
masalah. Berarti kita enjoy... yapz.. itu maksud saya, jangan hanya mempersulit
diri dengan msalah, namun jadikan hidup enjoy dengan masalah tersebut. Gimana
acaranya ...? kembali iapun bertanya. Ok
guys, percaya gak sih kalau setiap masalah itu pasti ada solusinya, sama halnya
kita percaya, bahwa segala penyakit pasti ada obatnya terkecuali kematian.
begitu juga dengan masalah, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi
bukan dengan kematian yang di sengaja. Bila kematian itu sudah tiba waktunya,
ketika seseorang terlilit hutang, maka putuslah urusannya di dunia, gak-gak
lagi dah orang tersebut di kejar-kejar rentenir dan para penagih hutang, weitss
jangan senang dulu, bakal ada kok hukumannya tinggal nunggu aja tuh urusannya
di akherat. Utnuk itu, yuk mari sahabat kalau ada yang punya hutang dalam
bentuk harta, janji atau yang lainnya, segera di selesaikan, agar rejeki di
dunia kita tak terhambat, begitu juga kala kita di akherat kelak
4.
Hidup
itu berbeda dengan roda yang berputar
Ada yang bilang hidup itu seperti roda yang berputar,
kadang di atas, kadang dibawah. Tapi kenyataan yang sering saya lihat tidak
seperti itu. Kalau saya kurang sependapat, nyatanya, banyak orang yang kaya
sampai mati tetap dalam keadaan kaya, sebaliknya, ada orang yang kehidupannya
selalu di timpa masalah dengan kemiskinan sampai ia mati. Bukankah kehidupan
itu kita yang mengendalikan, meski semua bergantung pada yang diatas, kalau
hidup kita diibaratkan sebagai roda, berarti hidup kita tanpa adanya kerja, di
kendalikan oleh orang yang memutar roda , dan ia dalam keadaan pasrah tanpa
bekerja, menunggu keadaan diatas kemudian menunggu kembali untuk gagal. So,
ketika kita sedang di timpa masalah, segeralah beranjak dan selesaikan, kita
tak akan bisa bergerak menjadi lebih baik, bila kita hanya diam dan
mengibaratkan hidup itu seperti roda. Bergerak maju kedepan, bukan berputar.
Terus melaju kedepan, selangkah ke depan artinya kita sudah beranjak
meninggalkan masalah dan menyelesaikannya. So, guys, masih ada yang berdiam
diri memikirkan masalah, yupz, Ahaa...!!! jadikan hidup sahabat lebih berenergi
dan pandanglah segalanya dari segi positif, bahwa Allah tak akan menimpakan
masalah yang tak di sanggupi oleh makhluknya. Lebih simplenya Allah menyerehakan
dan mempercayakan kepada sahabat untuk menyelesaikan masalah yang sahabat
miliki. Loh...!!! mbak, Allah menciptakan manusia, kenapa pula Ia menimpakan
masalah kepada kita.... ada pula yang
bertanya demikian, maka seketika itu saya jawab, kalau gak ada masalah mungkin
anda tak bisa bertemu saya, ataupun sahabat membaca buku ini. Artinya apa ?,
masalah lah yang telah mempertemukan kita semua, kita di ciptakan secara
sosial, ketika masalah itu datang, allah mengutus seseorang, entah dalam bentuk
sahabat, saudara, kenalan yang tak di sengaja atau buku ini untuk membentu
memecahkan masalah sahabat. Tapi , bukan berarti sahabat bergantung sepenuhnya
dengan batuan orang tersebut, karna orang tersebutlah memberikan jalan
bagaiamana kita menyelesaikan masalah kita. Adapaun selesai atau tidaknya,
kembali pada dirikita sendiri.
5.
Pikiran
negatif akan menarik sekumpulan masalah negatif lainnya
Ada sebuah buku yang membuat saya sempat berfikir
panjang, dalam buku tersebut ada sebuah note yang membantu saya mendapatkan sebuah ide. “ketika
kita berfikiran negatif, maka semesta akan memperolok kita, menolak kita,
bahkan semua yang ada di hadapan kita seoalah-olah menjauh, dan kitapun merasa
sendirian. Namun, ketika kita berfikiran kita, semesta akan dekat dengan kita, semesta
akan menyeru untuk bersahabat dengan kita, pohon, jalan, dan lain sebagainya
seolah-olah tersenyum dan menyemangati kita, sehingga kita tak merasa
sendirian.
6.
Solusi
dari masalah jaraknya sejengkal dari pikiran kita
Hmmm ia tah...? terkadang ada yang seumur-umur terjerat
dengan masalah yang sama. Bingung mencari solusi, padahal bila kita bisa lebih
tenang, maka solusi itu tepat persis ada di depan kita. Dimana ?, di hati dan
pikiran. Ketika hati tenang , maka pikiran akan dengan mudah mencari solusi.
Bahkan masalah bertahun-tahun dapat dengan sekejab diselesaikan. Setiap kita
pasti akan di hadapkan oleh masalah yang berbeda-beda bentuknya, seketika itu
datang cobalah menetap kelangit, di sana ada terbentang langit yang tiada
penghalang, itulah kuasa tuhan, namun bila kita memandang lurus, disanalah akan
banyak kita temui penghalang yang menghalangi pandangan kita, apa pohon,
bangunanm tembok, jalan dan lain sebagainya. Itulah ibarat kita, hubungan degan
Tuhan dan hubungan dengan manusia, masalah itu datang antar manusia, masalah
dengan manusia, dan masalah yang kita hadapi saat ini adalah berkaitannya
dengan manusia. Maka waktu itu adalah waktu yang tepat untuk kita kembali
menatap kelangit, memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan kita. Masalah juga bisa
menjadi pertanda, bahwa kita sudah melupakan Tuhan di hati kita, maka masalah
adalah salah satu jalan untuk mengingatkan kita dengan-Nya. Sahabat, ada apa
dengan hati mu, ada apa degan diri mu, hal apa yang menghalangi mu untuk terus
di rundung masalah, ok STOPP coba kita tengok Tuhan kita. “mbak, tuh banyak
orang yang katanya beriman tapi juga di timpa masalah, katanya masalah datang
pertanda kita jauh dengan Tuhan kita”, hmmm kalau ada yang bertanya seperti
itu, maka akan saya berikan jawabannya, coba kita tengok Rosulullah, apakah
beliau tak lepas dari masalah, padahal beliau adalah orang terpilih, seorang
Nabi. Guys, kembali pada hakikat penciptaan manusia, bahwa ketika Allah
menciptakan manusia, bahkan malaikatpun bertanya kepada Allah “bukankah manusia
itu makhluk yang hanya bisa merusak dan menimbulkan masalah, mengapa ada
penciptaan manusia”. Yapzz benar banget, secara tidak langsung mengatakan
kepada kita, bahwa siapapun manusia pasti akan di hinggapi masalah, bahkan
kepada yang bergelar Nabi dan Rosul. Semakin tinggi pula ilmu, jabatan, harta
dan apapun itu, maka semakin tinggi pula masalah yang akan dan harus kita
hadapi. Karna Allah-pun tak asal-asalan memberikan masalah kepada seseorang,
Namun, Allah tak akan memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan manusia.
So.. guys, kembali lagi, kalau merasa masalahnya berrrat banget, maka sekarang
ubah cara pandang kita, bahwa apa yang
kita hadapai sekarang adalah sebagai bentuk cobaan karena sahabat adalah
orang terpilih yang dipilih Oleh Tuhan untuk segera menyelesaikan masalah
tersebut.
7.
Masalah,
adalah solusi sukses
Orang sukses dikatakan sukses karena ia mampu
menyelesaikan masalahnya. Selalu ada tantangan bagi siapa saja yang mengatakan
ingin sukses. Jadi gak bisa langsung sukses. Ada masalah yang harus ia
selesaikan. Lohh... ya ada juga orang sukses yang langsung sukses...?.. oke-oke
berarti pandangan kita akan tertuju pada seseorang yang tanpa kerja keras tapi
bisa langsung sukses jadi Bos. Bagaimana bisa...? ya bisa, namun pasti ada
prosesnya, jadi gak asal-asalan, bisa jadi karna ia memang anak orang kaya,
sehingga ketika orang tuanya meninggal, harta warisan jatuh ketangannya,
apalagi ia adalah anak satu-satunya. Wihhh mantep.... tapiii.... kembali lagi,
apa ia yang ia dapatkan sekarang tak membebaninya, ya sudah pasti ia jadi punya
beban, itu artinya ia mulai di hadapkan oleh masalah. Mungkin managernya yang
gak se-klik ma dia, karyawan yang nge BT in, atau sering di tegor karna
kerjanya gak loyal. Hayuhhh pusing gak tuh orang.
8.
Masalah
datang, petanda kurangnya sedekah
Banyak dari kita menyadari akan pentingnya berbagi saat
kita dalam keadaan terjepit. Namun hanya sebagian orang yang melakoninya. Lalu
kemana sebagian lagi...?. Seringkali saya mendengar anggapan begini, “lo mbak,
wong saya lagi susah, butuh bantuan, kenapa
malah suruh membantu..?”. nah, itulah yang terkadang menjadi masalah,
bahkan ada seorang sahabat lewat pesan singkatnya bertanya kepada saya, “mbak,
gimana sih biar menghadapi masalah dengan tenang, santai, gak pusing, amalan
apa yang harus saya lakukan selain shalat tahajut, dan sholat lima waktu...?”.
kemuadian saya hanya menjawab pertanyaan itu dengan kata “SEDEKAH”. Saya sangat percaya, bahwa sebesr apapun masalah
mu, dapat di beli dengan berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan. Bahkan
sudah banyak seminar, buku, website, dan lainnya, yang mengatakan akan
pentingnya sedekah kepada sesama. Dan disinipun akan saya bahas. Ada sesuatu di
pikiran kita yang memberatkan untuk sedekah, saya pun pernah merasakannya, persaan
takut bertambah sulit, takut tidak kembali,dan banyak lagi. OK STOPP.... cukup
sampai disini ketakutan itu, dan mulai sekarang, BELILAH MASALAH MU DENGAN
SEDEKAH. Memang kita meraskan kelapangan ketika kita melakukan shalat tahajut,
dan berdo’a ketika malam meminta Allah meringankan beban kita, dan kitapun
merasakan ketenangan dan lebih dekat dengan-Nya. Tapi tunggu dulu, kita kembali
ke bahasan sebelumnya, bahwa penyebab masalah tak jauh-jauh karena perbuatan
kita sendiri, kesalahan masa lalu yang baru terbayar hari ini. Maka untuk
menyelesaikannya adalah dengan melakukan transaksi kembali dengan yang diatas. Kok gitu mbak, ya iyalah...! Secara kita
diciptakan berkelompok, hidup saling terhubung antara satu dengan yang lainnya,
coba di cek, orang itu tak sebenar-benarnya kaya sebelum ia mensedekahkan
hartanya. Tak ada orang yang kaya mutlak tanpa sedekah, karena sedekahlah kita
kaya. Dan itu berlaku untuk semuanya. “Lo mbak, ada tuh tempet saya, orangnya
kaya abis, tapi kayanya gakpernah sedekah, pelit banget..!”. hoho kalau gitu
tunggu saja, Allahpun tak akan diam saja, Allah membagi harta berlebih kepada
kita, itu oertanda Allah meminta kita untuk menyisihkannya kepada saudara kita,
bila kita ingkar, maka tunggu saja, akan ada masalah yang menyadarkan ia akan
pentingnya sedekah. Bukan mendo’akan, tapi itulah kehidupan. “mbak, saya gak
punya apa-apa, seperpun tak ada, gimana saya mau sedekah...? . sedekah memang
di utamakan dalam bentuk materi, karena
itulah yang mereka perlukan. Bahkan mereka rela turun di jalan, panas-panasan,
duduk dengan sabar menunggu receh turun dari atas. Namun, jika masalah kita tak
memiliki apa-apa bahkan sepesrpun tak ada, apa yang akan kita sedekahkan...? .
APA SAJA...! . bila sahabat sekarang sedang di belenggu oleh masalah, sedang
sahabat tak ada uang untuk di sedekahkan, maka sekarang keluarkan benda yang
paling berharga menurut sahabat, HP kah, Laptopkah, bajukah, bukukah, keluarkan
semuanya, dari barang terkecil yang sahabat miliki sampai barang yang paling
berharga. Hari ini, bila sahabat hanya berdiam diri di kamar, mengutuk diri dan
mengunci diri, maka segeralah beranjak
keluar, membawa apa yang sahabat miliki. Meski sekedar senyuman. Saya akan
sedikit memberikan terapi kecil untuk meringankan beban sahabat.
1.
Keluarlah
dari tempat pesembunyian mu
2.
Coba
lihat sekeliling kita, begitu suram bila kita menapatnya dengan perasaan duka,
namun begitu indah meski sebuah pot dan barang-barang rongsokan, ia akan
tersenyum pada kita, karena perasaan kita menyampaikan kegembiraan.
3.
Cobalah
tarik nafas sedalam-dalamnya sembari memejamkan mata, selama 5 detik, tahan di
dada, kemudian hembuskan lewat mulut. Lakukan selama tiga kali
4.
Alukan
hal yang sama seperti poin ke tiga, namun sembari melapangkan kedua tangan
kita. Seolah-olah kita siap menangkap mangsa
5.
Melangkahlah
pasti, dengan diawali senyuman
6.
Hitung
tiap langkah mu, dan tiap seribulangkang berhentilah, berikan sesuatu kepada
orang yang anda temui
7.
Begitu
juga kelipatannya, setiap langkah ke seribu, berhentilah, berikan sesuatu
kepadaorang yang anda temui. Hingga barang yang sahabat bawa habis. Lalu
kembalilah. Dan rasakan ada sesuatu yang berbeda yang akan sahabat rasakan.
Apakah itu, weitss.... coba dulu baru akan menemukannya. Yang pasti itu adalah
suatu pertanda, bahwa masalah kita sedkit berkurang.
Sebuah refleksi
dari kehidupan.
Jika sebuah telur dipecahkan oleh
kekuatan dari luar, maka kehdupan di dalam telur tersebut akan berakhir…, tapi,
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru
telah lahir..
Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam, Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa hidup selalu lancar tanpa masalah
Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum disetiap air mata, berkah disetiap cobaan, dan jawaban di setiap Doa.
Jangan pernah menyerah sahabat, Terus berjuanglah…
Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam, Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa hidup selalu lancar tanpa masalah
Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum disetiap air mata, berkah disetiap cobaan, dan jawaban di setiap Doa.
Jangan pernah menyerah sahabat, Terus berjuanglah…
Life is so beautiful struggle…
Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan,
maka nikmatilah…
maka nikmatilah…
Hidup adalah tantangan, maka hadapilah…
Hidup adalah anugrah, maka terimalah…
Hidup adalah pertandingan, maka menangkanlah..
Hidup adalah Tugas, maka selesaikanlah…
Hidup adalah Cita-cita, maka capailah…
Hidup adalah Misteri, maka singkapkanlah…
Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…
Hidup adalah Janji, maka penuhilah…
Hidup adalah Keindahan, maka bersyukurlah…
Hidup adalah Teka-teki, maka pecahkanlah..
Satu hal yang membuat kita bahagia adalah CINTA..
Satu hal yang membuat kita tambah dewasa adalah MASALAH..
Satu hal yang membuat kita hancur adalah PUTUS ASA..
Satu hal yang membuat kita maju adalah USAHA….
Satu hal yang membuat kita kuat adalah DOA..
Dan satu hal yang membuat kita kaya
adalah SEDEKAH..
Adanya masalah mengisyaratkan adanya kehidupan
Karena hidup
takkan pernah lepas dari masalah. Dimanapun kita pasti akan menemui masalah.
Ntah masalah yang datangnya dari luar, ntah masalah yang datangnya dari dalam.
Bahkan ada yang banyak yang mengeluh kepada saya, tentang masalahnya yang tak
kunjung berakhir, masalah di dunia yang datang silih berganti datang dan pergi,
hingga ia merasa lelah dengan masalah. Hohoho, ya karena begitulah kehidupan,
Tuhan memberikan sedikit bumbu pemanis dalam kehidupan kita, dan resepnya
adalah bagaimana kita meraciknya hingga menjadi sesuatu yang sangat nikmat
untuk dirasakan oleh kita sendiri.
Masalah adalah tugad kehidupan, dimanapun kita hidup disitulah tempat
kita menemukan keberhasilan kita lewat tugas-tugas yang harus kita selesaikan,
satu tugas selesai pertanda kita akan mendapatkan tugas yang lebih berat, itu
pertanda semakin tinggi pula pangkat kita. Sama halnya sekolah, anak SMA akan
diberikan tugas sesuai dengan jenjangnya, sangatlah tidak mungkin anak SMA di
berikan tugas setara anak SD atau TK. Jadi
kalau sahabat sekarang merasa masalahnya sangat berat dan besar, bahkan
mengatakan, “kenapa saya merasa masalah
seperti ini, saya merasa hanya saya yang menghadapi masalah seperti ini”.
Maka hari ini juga, detik ini juga, segeralah tersadar, bahwa sahabat sudah
berada di tingkat yang lebih tinggi dari orang-orang di sekitar sahabat.
Bagaimana menyelesaikan masalah, pertama kita harus mencari titik utama dari
permasalahan tersebut.
Selalu ada
siklus dalam kehidupan kita, dan setiap fasenya kita akan mengahadapai masalah
sesuai dengan tingkatan kita, dan dari sinilah tantangannya, tantangan
bagaimana kita menikmati setiap fase dalam kehidupan kita, menjadikan fase yang
telah berlalu sebagai sebuah cerita dan kenangan, baik-buruknya kenangan yang
telah kita lewati tergantung bagaimana kita menyikapi fase kita sendiri. Dan
sekarang, bila kemarin kita di hinggapi fase-fase yang tak bersahabat, sekarang
mulailah tersadar, bahwa fase itu kita sendirlah yang mengandalikan, torehan
apa yang akan kita abadikan, sehingga kelak, bila sampai fase berikutnya, kita
akan melihat torehan sejarah, yang wajib di kenang, bukan hanya sahabat
sendiri. Melainkan seluruh dunia. Lalu apa saja fase-fase dalam kehiduapan
kita...?
1. Fase anak-anak
2.
Fase
remaja
3.
Fase
dalam keluarga
4.
Fase
usia tua
5. Fase kematian
Dan ada 3
sifat yang dimiliki oleh setiap manusia dari ia mulai menginjak dewasa sampai
menuju fase kematian, 3 fase itu adalah
:
1. Sifat anak-anak
Yakni sifat dimana seseorang ingin dimanja dan
diperhatikan. Pernah kita melihat, atau kita bercermin pada diri kita sendiri,
dimana pada suatu kondisi yang secara tidak sadar kita bertindak dan berbicara
layaknya seorang anak kecil.
2. Sifat
Remaja
2. Sifat Orang Tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar