Sabtu, 14 Juli 2012

Masalah Part 2


`Masalah

“Tak ada masalah, manusia tak berjalan”,  setelah saya pikir, ada benarnya juga kalimat tersebut. Teringat  sosok anak kecil yang usianya belum genap 1 tahun. Bulan lalu saya lihat ia merangkak di dinding, tertatih tatih, terjungkir, dan sesekali menangis saat mencoba berdiri namun tubuhnya terlihat sempoyongan di topang kaki,  dan jatuh seketika.  Sang anak menjerit  dengan tangis yang menderu, ntah karena rasa sakit atau rasa kesal karena jatuh berkali-kali. Bagi saya itu yang saya lihat satu bulan lalu, dan sekarang anak itu sedang tersenyum di samping saya, keluar masuk kamar dengan leluasa. Makna apa yang dapat sahabat ambil dari cerita tersebut...?.
Ternyata masalah itu ada bahkan semenjak kita di dalam kandungan, maka kita hidup di duniapun tak lepas dari masalah,  namun, seperti yang sahabat baca sebelumnya, sahabat akan tersenyum dengan bebas ketika masalah itu dapat sahabat selesaikan. Dan masalah itulah yang menjadikan anak ini tumbuh menjadi seorang anak yang lincah, begitupun dengan shabat, dan kita semua, kita akan tumbuh menjadi sosok apa yang kita inginkan dari masalah kita saat ini. 

Sempat saya membayangkan, “mungkinkah sang anak saat ini dapat berlari, bila sebulan lalu ia lelah untuk berusaha dan mencoba” . tegas saya berani katakan “TIDAK”. Sobat, cobalah tengok masa lalu sahabat, masalalu dimana sahabat sama sekali belum mengerti apa itu cinta, jangankan cinta, membaca saja belum bisa. Yahhh... masa itu adalah masa anak-anak sahabat. Banyak yang mengatakan, bahkan sahabat saya sendiripun pernah mengatakan, bahwa ia ingin sekali kembali menjadi anak-anak. Anak-anak itu bebas, tidak memikirkan masalah, tidak memikirkan uang, dan bla.. bla..bla... inti yang saya dapat adalah “bahwa anak-anak hidup tanpa masalah”. Begitukah...?, coba kita cerna kembali, benarkah anak-anak itu bebas ...?,  hmm tidak juga, bahkan,  tetangga saya sangat membatasi anaknya untuk keluar dan bergaul. Miris ketika melihat sang ibu marah tak terarah, melihat sang anak bermain sembarangan, sang ibu berteriak. Melihat sang anak salah mengeja, sang ibu berteriak lantang “Bodoh”. Begitukah kebebasan, padahal usianya masih 4 tahun. Benar memang bila ada yang mengatakan “tidak semua anak di perlakukan begitu”. Yapzz bener banget,  buktinya, di samping saya ada anak manis yang selalu tersenyum di balik pintu kamar ku. Masih berfikir bahwa anak-anak hidup tanpa masalah...?

Akan kembali saya ulas masalah anak-anak, kita tumbuh dari usia anak-anak. Bener gak, atau adakah di antara sahabat yang dari lahir sudah tumbuh menjadi remaja, hohoho......terlalu sadis agaknya.  

banyak buku yang mengatakan bahwa sejak lahir kita sudah menjadi pemenang, terlahir dari satu sperma yang mengalahkan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar sperma lain,  yupzz aha, bener banget . lalu setelah anak itu dalam kandungan, apakah anak itu tidak  punya masalah,...?

Seperti layaknya kita,  sekarang sahabat sedang asyik membaca, padahal banyak orang juga yang lagi di pusingin oleh masalahnya sendiri. Jadi, kesimpulannya bayi dalam kandunganpun juga bisa kena msalah, ada yang meninggal di dalam kandungan, ada yang lahir dengan cara sesar, ada yang lahir selamat tapi ibunya meninggal, ada yang lahir dalam keadaan cacat, jadi sekarang dapat kita simpulkan, masalah menghinggapi siapa saja, dari usia dini sampai usia renta.

Dejak kagung melihat anak-anak, kenapa sampai mereka dikatakan hidup tanpa masalah,padahal sejatinya , merekapun sedang dilanda masalah. Jawaban pertama yang saya berikan adalah, karna mereka belum mengenal apa masalah itu ?, yang bereka tau bermain dan mengenal sesuatu, hal kedua adalah karena mereka tak sedikitpun ragu untuk mencoba hal baru,  tak merasakan takut meski sering kali terjatuh. Seiring berjalannya waktu, sang anak mulai mengenal dan mencari sahabat, dan orang-orang sependapat, dari situlah sang anak akan mulai mengenal apa itu masalah, dan tanpa anda sadari sang anak itu adalah ANDA.

Sobat, letak masalah bukan dari berapa usia kita, dari mana kita berasal, siapa orang tua kita, tapi masalah menimpa kita semua. Saya pernah membaca status di Fb salah seoarang sahabat, dia mengatakan “seoarang nelayan yang hebat, tumbuh karna tak lelah menerjang ombak yang pasang sekalipun, begitupun kita, kita akan tumbuh menjadi manusia yang hebat, dari masalah-masalah kita” intinya, semakin besar masalah, semakin besar pula peluang kita untuk menjadi manusia yang hebat”. Logikanya deh, orang biasa hanya akan di berikan masalah yang biasa-biasa saja, dan orang hebat, gak lefel deh di beri masalah yang biasa. Karna orang yang mengaku hebat, atau anda yang ingin menjadi manusia yang hebat/sukses/bahagia, maka harus siap dengan masalah yang hebat. Bila sekarang saja sahabat sudah menyerah, ahhhhh berarti masih dilefel orang biasa. Setuju gak setuju, harus setuju..... salah sendiri baca buku ini... hehehe......

Berbicara masalah, saya rasa takakan ada habisnya. Karena bagi saya hidup adalah menghadapi masalah. Sedikit dialog antara saya dan sahabat saya, semoga bisa jadi gambaran.
A : saya sudah tak sanggup mengahadapi semua ini, saya jenuh dan ingin sekali teriak
B : sebegitu beratkah masalahmu...?
A : hutang saya menumpuk, dan saya tak tau bagaimana mengatasinya, bahkan dua semester saya belum  terbayar. Kenapa masalah saya seberat ini, saya melihat teman-teman saya tak memiliki masalah seperti saya
B :  karna kau di ciptakan berbeda,  tiap manusia di ciptakan berbeda dengan masalah yang berbeda, dan caramenyelesaikannyapun berbeda-beda.
A : kadang saya sangat berharap ada orang yang bisa membantu saya, meringankan beban saya, tidak hanya sekedar kata-kata
B : a..a..... berharaplah pada Allah, dan mintalah kepada-Nya, bukankah masalah itu datangnya dari dirimu sendiri, kenapa harus melibatkan orang lain
A : saya bingung, kenapa hidup begitu penuh dengan masalah, adakah cara agar kita lepas dari masalah
B : ada....
A : Apakah ?
B : Mati.... orang mati tidak akan memikirkan masalah, orang mati takkan memikirkan hutang. Namun masalahnya, dengan mati apakah masah akan terselesaikan...? jawabannya tentu “TIDAK”.
A : benar, kadang saya berfikir mati saja, namun saya juga sempat berfikir seperti itu, lalu saya harus bagaiamana...?
B : Hadapi....? karena penyebab adanya masalah adalah dirimu sendiri, jadi yang dapat menyelesaikannya adalah dirimu sendiri. Jangan pernah berfikir untuk mengakhiri hidup, alangkah sempitnya cara berfikir kalau setiap masalah jalan keluarnya adalah kematian, kita tak akan pernah tau ada apa di depan, esok itu bagaiman. Memang, mungkin ada orang yang senang melihat kematian kita, tapi tidakkah kau lihat orang yang akan menangisi mu... ?
A : lalu kenapa kau mengatakan “Mati”
B : karna kau bertanya “adakah cara agar kita lepas dari masalah”. Benarkan...!
A : hehehe.... ia (tersenyum kecil)

Sahabat, sebenarnya hal apa yang memberatkan kita untuk bersyukur, seolah-olah masalah begitu memberatkan. Sampai terkadang, kita mengutuk diri sendiri, bahkan mengutuk semesta, atas semua masalah yang terjadi.  Saya teringat kata-kata sahabat saya,  “Masalah itu ada karna di fikirkan”, bener juga sh, apa saja kalau di fikirkan sebenernya  jadi masalah,  jadi ya jangan cuman difikirkan, tapi  dihadapi , cari solusinya dan selesaikan.

Bagi sahabat yang saat ini bermasalah, semoga ini bisa menjadi obat pencerah untuk sahabat-sahabat pembaca sekalian.

Tak jarang kita lihat  atau mungkin itu adalah diri kita sendiri, melihat masalah dari sudut pandang negatif, apa saja yang menimpanya selalu dikaitkan dengan hubungannya dengan orang lain, menyalahkan oranglain, menghujat orang lain. Bahkan mengutuk orang lain. Emosi meluap-luap membenci seseorang karna masalah yang menimpa kita, padahal kalau di telusuri lebih dalam, masalah itu sumbernya adalah DIRI SENDIRI. Seperti contoh dibawah ini, “Suatu ketika Mira tertarik dengan HP milik Ida, Hp merek canggih dengan kamera yang 3 Mega Pixel, layar lebar, tak sebanding sengan HP miliknya, Bluetooth pun tidak ada. Ida adalah teman baik Mira, sehingga Ida leluasa meminjamkan Hpnya kepada Mira. Suatu ketika, ada kesempatan Mira untuk menghadiri suatu pesta di Luar Kota, tak ingin melewatkan suatu moment penting, maka Mira pun meminjam HP Ida satu hari, dan ia gunakan untuk dikumentasi, sekaligus bergaya. Disana Mira tak sendirian, ia bepergian dengan sahabat lamanya Aina. Tak hanya Mira, bahkan teman-teman di pesta itu sangat mengagumi HP Ida, yang diakui Mira bahwa itu adalah miliknya. Mira bangga menyebutkan bahwa itu adalah HP miliknya. Setelah pesta usai, Aina dan Mirapun menginap semalam, dan paginya mereka memutuskan untuk pulang kembali. Mira tak henti-hentinya melihat hasil dokumentasi dari pesta tersebut, dan berangan-angan memiliki HP yang lebih cangggih dari sekarang. Pagi tiba, Aina dan Mira bersiap-siap pulang, mereka memutuskan untuk mengendari Bis yang tiak biasa mereka tumpangi, karena terlalu pagi dan mereka harus sampai sesegera mungkin, sedang  jadwal keberangkatan bis yang biasanya mulai pukul 10.00. Tak masalah, pikir Aina dan Mira, mereka pun duduk terpisah di dalam bis. Mira duduk di depan Santi.  Nampak, di dalam bis hanya berisi kurang dari 10 orang. Mira saat itu terlihat sangat lelah, sehinga ia membutuhkan kursi panjang untuk beristirahat, dan ida pun memahaminya. Di tengah perjalanan, Mira merasakan kantuk, sehingga ia tertidur, melihat sahabatnya tertidur, Santi pun terus memperhatikannya, karena dari belakang, Santi melihat gerak gerik aneh laki-laki bertopi merah, yang dari tadi terus memperhatikan Mira. Ternyata benar, Santi lengah dan merasakan kantuk sejenak, kurang dari 5 menit, Mira merasakan ada yang aneh, di rogohnya kantong, dan kaget, HP Ida raib tanpa jejak. Seluruh penghuni bis geger di buatnya, penumpang lainnya hanya daoat berkata sabar kepada mira, sedang Santi, tak tau harus bagaimana menenangkan Mira. Pikiran Mira kacau, dalam hatinya selalu berfikir “HP milik temannya hilang tanpa jejak, dan ia kelabakan bagaimana harus menyampaikannya kepada Ida”.

Sesampainya di rumah, Santi kemudian segera menghubungi Ida, meski shock, namun Ida tetap bersabar dan menganggap semua itu adalah ujian, secara gamblang Aida menceritakan kronologi kejadian kepada Ida, karena memang saat itu Mira tertidur sangat pulas, mendengar cerita Santi, Mirapun marah kepada Santi, ia menyesal kepada santi, yang bodoh, dan berfikir kolot, ia terus mengutuk Santi dalam hati, karena tak membangunkannya, atau kenapa santi tak pindah duduk sebangku dengannya. Semenjak saat itu, Mira selelu geram dengan sahabatnya Santi, dan enggan menyapa setiap kali bertemu. Dan kepada sahabatnya Ida, ia sangat menyesal, dan mengganti uang tabungannya untuk membelikan HP Ida”

Sahabat, pasti bisa menggambarkan kejadian tersebut kedalam pikiran sahabat, dan juga pasti bisa menerka letak kesalahannya dimana. Menurut sahabat, siapakah orang yang paling bersalah yang harus Mira salahkan dari kejadian yang telah menimpa Mira saat itu. Itu hanya satu contoh kecil yang saya analogikan untuk gambar piramida di atas, bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, sumbernya adalah diri kita sendiri. Andaikan Mira saat itu tetap berfikir positif, tanpa menyalahkan Santi dan menganggap Santilah penyebab HP sahabatnya hilang, pastilah Mira saat ini dapat leluasa menyapa Santi dimanapun mereka berjumpa. Guys, banyak yang kita lewatkan, ketika Mira menemukan kunci permasalahannya, ia pasti dapat menemukan banyak poin, yaitu :
1.        Keangkuhanya
2.        Kesombongannya mengakui HP temannya sebgai HP miliknya
3.        Berbohong
4.        Ceroboh
5.        Mencari kambing Hitam

Andaikan Mira terlebih dahulu mengoreksi dirinya terlebih dahulu, paling tidak ia akan menemukan 5 kesalahan yang telah ia lakukan, dan selanjutnya intropeksi terhadap semua kesalahan agar tidak terulang kembali dan mengembalikan pada Allah, pemilik segala-galanya.

Bukan maksud menyalahakan diri sendiri, namun lebih tepatnya untuk bahan itropeksi  diri kita. Sehingganya ketika ada masalah, kita memahami, untuk lebih memperbaiki diri dan berhati-hati. Yakin, bahwa setiap masalah pasti ada kuncinya, tergantung, bagaimana kita mencari kunci tersebut dengan jalan pintaskah atau dengan jalan cerdas.

Salah juga bila kita terlalu menyalahkan diri sendiri ketika di timpa suatu masalah. Biar bagaimanapun, kita tidak pernah sendiri, meski masalah itu sumbernya adalah diri kita sendiri. Namun, adanya masalah juga karena adanya orang lain yang ada di sekeliling kita. So. Guys, semua ternyata butuh keseimbangan. Termasuk antara diri kita dan orang lain di sekeliling kita. Bagaimana diri kita menempatkan diri setepat mungkin adalah kuncinya. Lalu bagaimana ketika masalah itu datang,

KETIKA MASALAH ITU DATANG
Ya...? pertanyaannya adalah bagaimana ketika masalah itu datang. Tentu jawabannya adalah di hadapai, semua orang jelas paham dengan jawaban itu. Namun tak banyak yang paham bagaimana cara menghadapinya agar tetap tenang.  Masalah erat kaitannya dengan emosi, malah kebanyakan masalah itu datang karena adanya emosi yang tidak seimbang. Semakin tinggi emosi kita masalah akan semakin berat untuk di hadapi, sebalknya, semakin tenang emosi kita, masalah itu serasa mudah untuk di selsaikan. Bahkan dari ketenangan itulah akan banyak di temukan solusi dan jawaban dari permasalahan yang kita hadapi seberat apapun masalah kita.

Sebagian dari kita menyadari, bahwa adanya masalah adalah untuk pembelajaran, menjadikan kita lebih dewasa dan lebih dari itu, kita jadi mengenal diri kita lebih dalam. Kebanyakan kata-kata seperti itu kita ucapkan kepada seseorang yang sedang di timpa masalah, nah sekarang, sudahkah pikiran dan perasaan kita mengacu pada hal-hal positif tersebut saat dihadapkan sebuah permasalahan.

Ada hukum yang berlaku dalam kehidupan yang berkaitan dengan masalah,
1.      Memberi, untuk menerima lebih banyak
Ada hukum timbal balik dalam kehidupan, yang berbunyi “apa yang kita beri itu yang kita terima, dan yang kita terima lebih banyak dari apa yang pernah kita beri”. Ketika kita memberikan keburukan kepada seseorang, maka kita pun akan menerima keburukan yang lebih banyak, meski bukan dari orang tersebut. Ada banyak jalan kenapa masalah itu datang, dan tidak lain tidak bukan adalah karena kita pernah memberikan hal yang sama kepada orang lain. Di sadari atau tidak, kita akan di kelilingi oleh orang yang nyaris memiliki masalah yang sama. Entah karena hutangkah, masalah keluarga, masalah akademis, dan itu juga pernah penulis alami. Sedikit cerita tentang sahabat saya yang mengeluh karena keadaannya, ia merasa tak memiliki sahabat, di ejek dan di rendahkan. Cukup saya jawab sederhana, ketika anda di perlakukan seperti itu, maka itu adalah bentuk hukuman dari alam kepada anda atas apa yang pernah anda lakukan kepada orang lain. Mulai dari sekarang, coba sahabat pahami masalah yang sedang sahabat alami, coba ingat kembali, apakah sahabat pernah mendapati sahabat sedang memperlakukan hal yang sahabat rasakan kepada orang lain, bila ia segeralah minta maaf. Karena salah satu bentuk terbukanya pintu solusi adalah maaf  dengan penuh keikhlasan dari oarang-orang yang pernah sahabat sakiti.
2.      Masalah itu datang karena adanya pengaruh masa lalu
Yapz, belum lepas dari point pertama, saya yakin sahabat sudah bisa menangkap apa makna dari  kata-kata tersebut. Bahwa masalah datang karena adanya pengaruh masa lalu. Bisa jadi bentuk hukuman dari kesalahan yang pernah kita lakukan adalah masalah yang sedang  sahabat hadapi saat ini. Sahabat, ada banyak hal yang menghambat langkah kita, menghambat rejeki kita, menghambat ilmu kita, bahkan menghambat kesuksesan kita, sehingga diri kita terancam tragis hidup namun tak merasakan kehidupan. Artinya apa, artinya..! kita hidup hanya menanggung masalah tanpa sedikitpun memikirkan kedaan diri kita dan orang-orang yang ada di samping kita, seolah olah mereka terabaikan dari pandangan kita meski nampak jelas dari mata kita. Saya akan ulas berbeda dengan konsep, apa yang kita beri maka kita akan menerima lebih banyak. Jelas ia, ketika kita memberikan masalah atau melakukan kesalahan namun tidak segera menyelesaikan, itu artinya kita menabung masalah. Ada yang pernah bertanya “lo, mbak, saya merasa gak pernah memperlakukan orang seperti ini, kenapa saya di timpa masalah begini”. Oke anda memang tidak pernah melakukan hal tersebut kepada orang lain, namun pastilah anda pernah menabung masalah dari masa lalu anda. Coba fikirkan, ketka sesorang yang pernah kita sakiti, belum ikhlas memaafkan kita, itulah tanda hidup kita terancam oleh masalah.
3.      Masalah itu ada karena kita fikirkan
Aneh, kok gitu mbak...? tanya salah seoarang kepada saya. Saya cuman jawab simpel, yaiyalah kalau gak di fikirkan mah namanya bukan masalah. Berarti kita enjoy... yapz.. itu maksud saya, jangan hanya mempersulit diri dengan msalah, namun jadikan hidup enjoy dengan masalah tersebut. Gimana acaranya ...? kembali  iapun bertanya. Ok guys, percaya gak sih kalau setiap masalah itu pasti ada solusinya, sama halnya kita percaya, bahwa segala penyakit pasti ada obatnya terkecuali kematian. begitu juga dengan masalah, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan dengan kematian yang di sengaja. Bila kematian itu sudah tiba waktunya, ketika seseorang terlilit hutang, maka putuslah urusannya di dunia, gak-gak lagi dah orang tersebut di kejar-kejar rentenir dan para penagih hutang, weitss jangan senang dulu, bakal ada kok hukumannya tinggal nunggu aja tuh urusannya di akherat. Utnuk itu, yuk mari sahabat kalau ada yang punya hutang dalam bentuk harta, janji atau yang lainnya, segera di selesaikan, agar rejeki di dunia kita tak terhambat, begitu juga kala kita di akherat kelak
4.      Hidup itu berbeda dengan roda yang berputar
Ada yang bilang hidup itu seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang dibawah. Tapi kenyataan yang sering saya lihat tidak seperti itu. Kalau saya kurang sependapat, nyatanya, banyak orang yang kaya sampai mati tetap dalam keadaan kaya, sebaliknya, ada orang yang kehidupannya selalu di timpa masalah dengan kemiskinan sampai ia mati. Bukankah kehidupan itu kita yang mengendalikan, meski semua bergantung pada yang diatas, kalau hidup kita diibaratkan sebagai roda, berarti hidup kita tanpa adanya kerja, di kendalikan oleh orang yang memutar roda , dan ia dalam keadaan pasrah tanpa bekerja, menunggu keadaan diatas kemudian menunggu kembali untuk gagal. So, ketika kita sedang di timpa masalah, segeralah beranjak dan selesaikan, kita tak akan bisa bergerak menjadi lebih baik, bila kita hanya diam dan mengibaratkan hidup itu seperti roda. Bergerak maju kedepan, bukan berputar. Terus melaju kedepan, selangkah ke depan artinya kita sudah beranjak meninggalkan masalah dan menyelesaikannya. So, guys, masih ada yang berdiam diri memikirkan masalah, yupz, Ahaa...!!! jadikan hidup sahabat lebih berenergi dan pandanglah segalanya dari segi positif, bahwa Allah tak akan menimpakan masalah yang tak di sanggupi oleh makhluknya. Lebih simplenya Allah menyerehakan dan mempercayakan kepada sahabat untuk menyelesaikan masalah yang sahabat miliki. Loh...!!! mbak, Allah menciptakan manusia, kenapa pula Ia menimpakan masalah kepada kita....  ada pula yang bertanya demikian, maka seketika itu saya jawab, kalau gak ada masalah mungkin anda tak bisa bertemu saya, ataupun sahabat membaca buku ini. Artinya apa ?, masalah lah yang telah mempertemukan kita semua, kita di ciptakan secara sosial, ketika masalah itu datang, allah mengutus seseorang, entah dalam bentuk sahabat, saudara, kenalan yang tak di sengaja atau buku ini untuk membentu memecahkan masalah sahabat. Tapi , bukan berarti sahabat bergantung sepenuhnya dengan batuan orang tersebut, karna orang tersebutlah memberikan jalan bagaiamana kita menyelesaikan masalah kita. Adapaun selesai atau tidaknya, kembali pada dirikita sendiri.
5.      Pikiran negatif akan menarik sekumpulan masalah negatif lainnya
Ada sebuah buku yang membuat saya sempat berfikir panjang, dalam buku tersebut ada sebuah note yang  membantu saya mendapatkan sebuah ide. “ketika kita berfikiran negatif, maka semesta akan memperolok kita, menolak kita, bahkan semua yang ada di hadapan kita seoalah-olah menjauh, dan kitapun merasa sendirian. Namun, ketika kita berfikiran kita, semesta akan dekat dengan kita, semesta akan menyeru untuk bersahabat dengan kita, pohon, jalan, dan lain sebagainya seolah-olah tersenyum dan menyemangati kita, sehingga kita tak merasa sendirian.


6.      Solusi dari masalah jaraknya sejengkal dari pikiran kita
Hmmm ia tah...? terkadang ada yang seumur-umur terjerat dengan masalah yang sama. Bingung mencari solusi, padahal bila kita bisa lebih tenang, maka solusi itu tepat persis ada di depan kita. Dimana ?, di hati dan pikiran. Ketika hati tenang , maka pikiran akan dengan mudah mencari solusi. Bahkan masalah bertahun-tahun dapat dengan sekejab diselesaikan. Setiap kita pasti akan di hadapkan oleh masalah yang berbeda-beda bentuknya, seketika itu datang cobalah menetap kelangit, di sana ada terbentang langit yang tiada penghalang, itulah kuasa tuhan, namun bila kita memandang lurus, disanalah akan banyak kita temui penghalang yang menghalangi pandangan kita, apa pohon, bangunanm tembok, jalan dan lain sebagainya. Itulah ibarat kita, hubungan degan Tuhan dan hubungan dengan manusia, masalah itu datang antar manusia, masalah dengan manusia, dan masalah yang kita hadapi saat ini adalah berkaitannya dengan manusia. Maka waktu itu adalah waktu yang tepat untuk kita kembali menatap kelangit, memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan kita. Masalah juga bisa menjadi pertanda, bahwa kita sudah melupakan Tuhan di hati kita, maka masalah adalah salah satu jalan untuk mengingatkan kita dengan-Nya. Sahabat, ada apa dengan hati mu, ada apa degan diri mu, hal apa yang menghalangi mu untuk terus di rundung masalah, ok STOPP coba kita tengok Tuhan kita. “mbak, tuh banyak orang yang katanya beriman tapi juga di timpa masalah, katanya masalah datang pertanda kita jauh dengan Tuhan kita”, hmmm kalau ada yang bertanya seperti itu, maka akan saya berikan jawabannya, coba kita tengok Rosulullah, apakah beliau tak lepas dari masalah, padahal beliau adalah orang terpilih, seorang Nabi. Guys, kembali pada hakikat penciptaan manusia, bahwa ketika Allah menciptakan manusia, bahkan malaikatpun bertanya kepada Allah “bukankah manusia itu makhluk yang hanya bisa merusak dan menimbulkan masalah, mengapa ada penciptaan manusia”. Yapzz benar banget, secara tidak langsung mengatakan kepada kita, bahwa siapapun manusia pasti akan di hinggapi masalah, bahkan kepada yang bergelar Nabi dan Rosul. Semakin tinggi pula ilmu, jabatan, harta dan apapun itu, maka semakin tinggi pula masalah yang akan dan harus kita hadapi. Karna Allah-pun tak asal-asalan memberikan masalah kepada seseorang, Namun, Allah tak akan memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan manusia. So.. guys, kembali lagi, kalau merasa masalahnya berrrat banget, maka sekarang ubah cara pandang kita, bahwa apa yang  kita hadapai sekarang adalah sebagai bentuk cobaan karena sahabat adalah orang terpilih yang dipilih Oleh Tuhan untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
7.      Masalah, adalah solusi sukses
Orang sukses dikatakan sukses karena ia mampu menyelesaikan masalahnya. Selalu ada tantangan bagi siapa saja yang mengatakan ingin sukses. Jadi gak bisa langsung sukses. Ada masalah yang harus ia selesaikan. Lohh... ya ada juga orang sukses yang langsung sukses...?.. oke-oke berarti pandangan kita akan tertuju pada seseorang yang tanpa kerja keras tapi bisa langsung sukses jadi Bos. Bagaimana bisa...? ya bisa, namun pasti ada prosesnya, jadi gak asal-asalan, bisa jadi karna ia memang anak orang kaya, sehingga ketika orang tuanya meninggal, harta warisan jatuh ketangannya, apalagi ia adalah anak satu-satunya. Wihhh mantep.... tapiii.... kembali lagi, apa ia yang ia dapatkan sekarang tak membebaninya, ya sudah pasti ia jadi punya beban, itu artinya ia mulai di hadapkan oleh masalah. Mungkin managernya yang gak se-klik ma dia, karyawan yang nge BT in, atau sering di tegor karna kerjanya gak loyal. Hayuhhh pusing gak tuh orang.
8.      Masalah datang, petanda kurangnya sedekah
Banyak dari kita menyadari akan pentingnya berbagi saat kita dalam keadaan terjepit. Namun hanya sebagian orang yang melakoninya. Lalu kemana sebagian lagi...?. Seringkali saya mendengar anggapan begini, “lo mbak, wong saya lagi susah, butuh bantuan, kenapa  malah suruh membantu..?”. nah, itulah yang terkadang menjadi masalah, bahkan ada seorang sahabat lewat pesan singkatnya bertanya kepada saya, “mbak, gimana sih biar menghadapi masalah dengan tenang, santai, gak pusing, amalan apa yang harus saya lakukan selain shalat tahajut, dan sholat lima waktu...?”. kemuadian saya hanya menjawab pertanyaan itu dengan kata “SEDEKAH”. Saya  sangat percaya, bahwa sebesr apapun masalah mu, dapat di beli dengan berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan. Bahkan sudah banyak seminar, buku, website, dan lainnya, yang mengatakan akan pentingnya sedekah kepada sesama. Dan disinipun akan saya bahas. Ada sesuatu di pikiran kita yang memberatkan untuk sedekah, saya pun pernah merasakannya, persaan takut bertambah sulit, takut tidak kembali,dan banyak lagi. OK STOPP.... cukup sampai disini ketakutan itu, dan mulai sekarang, BELILAH MASALAH MU DENGAN SEDEKAH. Memang kita meraskan kelapangan ketika kita melakukan shalat tahajut, dan berdo’a ketika malam meminta Allah meringankan beban kita, dan kitapun merasakan ketenangan dan lebih dekat dengan-Nya. Tapi tunggu dulu, kita kembali ke bahasan sebelumnya, bahwa penyebab masalah tak jauh-jauh karena perbuatan kita sendiri, kesalahan masa lalu yang baru terbayar hari ini. Maka untuk menyelesaikannya adalah dengan melakukan transaksi kembali dengan yang diatas.  Kok gitu mbak, ya iyalah...! Secara kita diciptakan berkelompok, hidup saling terhubung antara satu dengan yang lainnya, coba di cek, orang itu tak sebenar-benarnya kaya sebelum ia mensedekahkan hartanya. Tak ada orang yang kaya mutlak tanpa sedekah, karena sedekahlah kita kaya. Dan itu berlaku untuk semuanya. “Lo mbak, ada tuh tempet saya, orangnya kaya abis, tapi kayanya gakpernah sedekah, pelit banget..!”. hoho kalau gitu tunggu saja, Allahpun tak akan diam saja, Allah membagi harta berlebih kepada kita, itu oertanda Allah meminta kita untuk menyisihkannya kepada saudara kita, bila kita ingkar, maka tunggu saja, akan ada masalah yang menyadarkan ia akan pentingnya sedekah. Bukan mendo’akan, tapi itulah kehidupan. “mbak, saya gak punya apa-apa, seperpun tak ada, gimana saya mau sedekah...? . sedekah memang di utamakan dalam bentuk materi,  karena itulah yang mereka perlukan. Bahkan mereka rela turun di jalan, panas-panasan, duduk dengan sabar menunggu receh turun dari atas. Namun, jika masalah kita tak memiliki apa-apa bahkan sepesrpun tak ada, apa yang akan kita sedekahkan...? . APA SAJA...! . bila sahabat sekarang sedang di belenggu oleh masalah, sedang sahabat tak ada uang untuk di sedekahkan, maka sekarang keluarkan benda yang paling berharga menurut sahabat, HP kah, Laptopkah, bajukah, bukukah, keluarkan semuanya, dari barang terkecil yang sahabat miliki sampai barang yang paling berharga. Hari ini, bila sahabat hanya berdiam diri di kamar, mengutuk diri dan mengunci diri,  maka segeralah beranjak keluar, membawa apa yang sahabat miliki. Meski sekedar senyuman. Saya akan sedikit memberikan terapi kecil untuk meringankan beban sahabat.
1.      Keluarlah dari tempat pesembunyian mu
2.      Coba lihat sekeliling kita, begitu suram bila kita menapatnya dengan perasaan duka, namun begitu indah meski sebuah pot dan barang-barang rongsokan, ia akan tersenyum pada kita, karena perasaan kita menyampaikan kegembiraan.
3.      Cobalah tarik nafas sedalam-dalamnya sembari memejamkan mata, selama 5 detik, tahan di dada, kemudian hembuskan lewat mulut. Lakukan selama tiga kali
4.      Alukan hal yang sama seperti poin ke tiga, namun sembari melapangkan kedua tangan kita. Seolah-olah kita siap menangkap mangsa
5.      Melangkahlah pasti, dengan diawali senyuman
6.      Hitung tiap langkah mu, dan tiap seribulangkang berhentilah, berikan sesuatu kepada orang yang anda temui
7.      Begitu juga kelipatannya, setiap langkah ke seribu, berhentilah, berikan sesuatu kepadaorang yang anda temui. Hingga barang yang sahabat bawa habis. Lalu kembalilah. Dan rasakan ada sesuatu yang berbeda yang akan sahabat rasakan. Apakah itu, weitss.... coba dulu baru akan menemukannya. Yang pasti itu adalah suatu pertanda, bahwa masalah kita sedkit berkurang.

 Sebuah refleksi dari kehidupan.
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehdupan di dalam telur tersebut akan berakhir…, tapi, Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir..
Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam, Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa hidup selalu lancar tanpa masalah
Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum disetiap air mata, berkah disetiap cobaan, dan jawaban di setiap Doa.
Jangan pernah menyerah sahabat, Terus berjuanglah…

Life is so beautiful struggle…
Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan, 
maka nikmatilah…
Hidup adalah tantangan, maka hadapilah…
Hidup adalah anugrah, maka terimalah…
Hidup adalah pertandingan, maka menangkanlah..
Hidup adalah Tugas, maka selesaikanlah…
Hidup adalah Cita-cita, maka capailah…
Hidup adalah Misteri, maka singkapkanlah…
Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…
Hidup adalah Janji, maka penuhilah…
Hidup adalah Keindahan, maka bersyukurlah…
Hidup adalah Teka-teki, maka pecahkanlah..
Satu hal yang membuat kita bahagia adalah CINTA..
Satu hal yang membuat kita tambah dewasa adalah MASALAH..
Satu hal yang membuat kita hancur adalah PUTUS ASA..
Satu hal yang membuat kita maju adalah USAHA….
Satu hal yang membuat kita kuat adalah DOA..
Dan satu hal yang membuat kita kaya adalah SEDEKAH..

Adanya masalah mengisyaratkan adanya kehidupan
Karena hidup takkan pernah lepas dari masalah. Dimanapun kita pasti akan menemui masalah. Ntah masalah yang datangnya dari luar, ntah masalah yang datangnya dari dalam. Bahkan ada yang banyak yang mengeluh kepada saya, tentang masalahnya yang tak kunjung berakhir, masalah di dunia yang datang silih berganti datang dan pergi, hingga ia merasa lelah dengan masalah. Hohoho, ya karena begitulah kehidupan, Tuhan memberikan sedikit bumbu pemanis dalam kehidupan kita, dan resepnya adalah bagaimana kita meraciknya hingga menjadi sesuatu yang sangat nikmat untuk dirasakan oleh kita sendiri.  Masalah adalah tugad kehidupan, dimanapun kita hidup disitulah tempat kita menemukan keberhasilan kita lewat tugas-tugas yang harus kita selesaikan, satu tugas selesai pertanda kita akan mendapatkan tugas yang lebih berat, itu pertanda semakin tinggi pula pangkat kita. Sama halnya sekolah, anak SMA akan diberikan tugas sesuai dengan jenjangnya, sangatlah tidak mungkin anak SMA di berikan tugas setara anak SD atau TK. Jadi  kalau sahabat sekarang merasa masalahnya sangat berat dan besar, bahkan mengatakan, “kenapa saya merasa masalah seperti ini, saya merasa hanya saya yang menghadapi masalah seperti ini”. Maka hari ini juga, detik ini juga, segeralah tersadar, bahwa sahabat sudah berada di tingkat yang lebih tinggi dari orang-orang di sekitar sahabat. Bagaimana menyelesaikan masalah, pertama kita harus mencari titik utama dari permasalahan tersebut.

Selalu ada siklus dalam kehidupan kita, dan setiap fasenya kita akan mengahadapai masalah sesuai dengan tingkatan kita, dan dari sinilah tantangannya, tantangan bagaimana kita menikmati setiap fase dalam kehidupan kita, menjadikan fase yang telah berlalu sebagai sebuah cerita dan kenangan, baik-buruknya kenangan yang telah kita lewati tergantung bagaimana kita menyikapi fase kita sendiri. Dan sekarang, bila kemarin kita di hinggapi fase-fase yang tak bersahabat, sekarang mulailah tersadar, bahwa fase itu kita sendirlah yang mengandalikan, torehan apa yang akan kita abadikan, sehingga kelak, bila sampai fase berikutnya, kita akan melihat torehan sejarah, yang wajib di kenang, bukan hanya sahabat sendiri. Melainkan seluruh dunia. Lalu apa saja fase-fase dalam kehiduapan kita...?
1.      Fase anak-anak
2.      Fase remaja
3.      Fase dalam keluarga
4.      Fase usia tua
5.      Fase kematian
Dan ada 3 sifat yang dimiliki oleh setiap manusia dari ia mulai menginjak dewasa sampai menuju fase kematian, 3 fase itu adalah  :
1.      Sifat anak-anak
Yakni sifat dimana seseorang ingin dimanja dan diperhatikan. Pernah kita melihat, atau kita bercermin pada diri kita sendiri, dimana pada suatu kondisi yang secara tidak sadar kita bertindak dan berbicara layaknya seorang anak kecil.
2.      Sifat Remaja
2.      Sifat Orang Tua

Tidak ada komentar: