Kamis, 15 November 2012

No name

Orang Aneh pikirannya nyeleneh
Orang Galau pikirannya gak jelas

Orang Males selalu berfikir gagal
Orang Cerdas memikirkan peluang

Orang Putus cinta, mikirnya bales dendam
Orang Fleksibel berfikir masa bodo dan cuek

Orang Fakir, berfikirnya selalu kurang dan kurang
Orang kaya Berfikirnya kaya dan ide

Orang kecil berfikirnya sempit
Orang Besar berfikir pintar

Orang jelek, bukan wajahnya yang jelek, tapi cara berfikirnya yang selalu negatif

Orang gila tak sempat pikirannya kemana

anda yang mana....?

jati diri

anda pemuda...?
- menggebu-gebu
- penuh amarah
- merasa segalanya mudah
- merasa segalanya bisa di raih dengan 1 tangan
- berambisi

sehingga segalanya ingin diikuti, sampai ternyata ia tak menemukan apa-apa. biladi tanya mengapa seperti itu, mereka menjawab "saya masih mencari jati diri"

satu jawaban yang saya temukan, jati diri adalah ketika anda nyaman dengan dunia anda, mungkin dengan mencari
anda akan menemukan, namun ingat, ada kemungkinan anda tidak memperoleh apa-apa. yang terbaik adalah coba untuk menikmati apa yang anda pilih, jalani dan tekuni, maka anda akan menemukan mana yang sebenarnya cocok untuk anda

coba belajar dari mereka yang telah sukses. orang-orang sukses adalah ia yang memulai dari 1 hal, kemudian ia berkembang didalamnya, hingga kemudian mereka di katakan "SUKSES DIBIDANGNYA"

#self Development 49
Cory (HypnocationalPower)

salam inspirasi



> kenyataannya dalam hidup semua orang pasti mencari dan menginginkan kebahagian. namun tak banyak yang menyadari, bahwa kesedihanlah yang membuat kita lebih bisa merasakan artinya bahagia.
> panasnya rasa di dada karena kita terlalu menghujat kesedihan, dan meratapi kegalauan.
> meski kenyataan dengan kesedihan kita dapat mengerti nikmatnya bahagia, namun bukan berarti kita haru

s berlarut2 dalam kesedihan
> besedihlah sesaat untuk menemukan kebahagian yang lebih banyak. artinya, bersedihlah untuk sejenak merefleksikan diri, intropeksi dan berbenah diri. kemudian atur diri dan mempersiapkan diri serta segera bangkit untuk mengerjakan konsep-konsep yang akan kita capai, untuk mendapatkan kebahagiaan sejati
> kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika kita bisa membahagiakan orang yang amat teramat penting dalam diri kita. bukan hanya sekedar menuruti keegoisan diri.

terimakasih

semangat malam....

Maluku di mana

MALU YANG GAK PADA TEMPATNYA
1. Malu bertanya karna takut di bilang gak pinter
2. Malu ngomong di depan karna takut salah
3. Malu mau jawab pertanyaan karna takut di bilang sok pinter
4. Malu mau Ngelamar anak orang karna takut di tolak
5. Malu hidup sederhana karna dibilang gak gaul
6. Malu Baca Al-Qur'an karna takut di bilang sok suci
7. Malu bersedekah karna takut di bilang pamer
8. Malu gak p

acaran karna takut di bilang gak laku dan gak ngikutin jaman (jaman edan maksudnya)
9. Malu orang tuanya dateng ke kosan karna takut dibilang orang tuanya kolot
10. Malu jadi diri sendiri dan tampil beda karna takut dibilang GILA
11. Malu gak ngikutin gaya temen karna takut di bilang gak setia kawan

orang dengan ciri-ciri di atas baru boleh dibilang MALU-MALU in... karna ciri-ciri diatas termasuk golongan orang2 yang MALU SUKSES

## Cory's Note

Forgineness Therapy

kesalahan bukan untuk di caci, tapi di pahami,
kesalahan bukan untuk di sesali, tapi di pelajari agar tidak terulang kembali,
kesalahan bukan untuk di jadikan alasan tapi landasan untuk melangkah kedepan,

adanya kesempurnaan, adalah karena kita dapat belajar dari kesalahan.
adanya kesalahan itulah artinya kita sedang BELAJAR
pengalan paling berharga adalah ketika kita menyembuhkan luka, dari ke

salahan yang pernah kita lakukan.

##cory's note

tak ada yang ingin melakukan kesalahan, namun kebanyakan, sering kita melihat, atau bahkan diri kita sendiri, tak melihat kesalahan sebagai suatu pelajaran. namun lebih condong pada arah yang di sebut "mempermalukan". mungkin dengan tertawa, mengejek, atau menghindari orang yang melakukan kesalahan, karena di angggap kesalahan itu terlalu fatal untuk di ingat. atau mungkin bahkan kita yang di tertawakan karena kita melakukan kesalhan. saudaraku ingatlah, tak ada yang terlahir dan tumbuh tanpa melakukan kesalahan. namun bagaimana dengan kesalahan tersebut, kita dapat saling berbagi, dan menjadikan diri kita lebih baik karena belajar dari kesalahan.

ada yang cemburu pada ku

Ada yang cemburu,
ketika kita di sibukkan oleh dunia
dan jarang sekali sekedar mengingat-Nya

Ada yang Cemburu
ketika kita menduakan cinta pada orang yang belum tentu menjadi pilihan-Nya

Ada yang Cemburu
ketika masalah datang bertubi, namun kita tak bersandar pada-Nya

Ada yang cemburu
saat hati dan pikiran kita di penuhi rasa dendam kepada manusia, tanpa sedikitpun kita berserah pada-Nya

kenapa Dia Cemburu...
karena Dia telah memberi lebih dari sekedar apa yang kita minta..

semua akan indah pada waktuny

jangan dikira cerah hari ini pertanda hujan tak turun...
jangan dikira pula, mendung hari ini pertanda akan turun hujan

segalanya bisa di tebak, tapi tak bisa di pastikan...
yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan payung sebelum hujan benar2 turun.
bilapun memang tak turun, kita tak jua di rugikan, payung tetaplah meski bukan hujan yang uturun...

begitu juga kesuksesan...

jangan dikira, karna orang berasal dari keluarga kata, ia akan sukses
jangan diira pula, karna ia miskin, maka ia tak sukses

karena kesuksesan tergantung dari apa yang sudah kita persiapkan...
gagal itu biasa,
meski kita sudah mempersiapkan segalanya, namun nyatanya kesuksesan tak jua menghampiri. namun apa yang sudah kita persiapkan, tetaplah akan berguna. ibarat payung, meski tak turun hujan..

sahabat, Allah memberi karna Ia tau lebih akan diri kita.
sahabat, apapun yang akan terjadi nanti, persiapkanlah hari ini
meski kta sendiri tak tau apa yang akan terjadi
yakinlah

semua akan indah pada waktunya

#salam cinta (Cory's note)

cinta adalah

Cinta adalah......?

>kasih tak terbatas
Ia akan selalu memberi meski kita memaki, seperti kasih Tuhan kepada makhluknya.
> kasih yang bebas
tak memandang siapa saja untuk memberikan cinta. seperti cinta Nabi Muhammad kepada ummatnya.
> kasih tak berbalas
karena ia tak mengharap balasan, seperti cinta seorang ibu kepada anaknya
> senyuman lepas
karena cinta yang datang dari hati, akan selalu menghadirkan senyuman.

#sakam cinta @cory's note

My Beloved Love

kalau kau memang sayang pada ku maka
Jauhi aku atau Nikahi aku, karna jangan tanggung-tanggung bila benar mencintai ku....

cinta disini akan saya bagi menjadi 3 katagori.
1. Habluminallah atau cinta kepada Allah
2. Habluminannas atau cinta kepada sesama manusia
3. dan cinta kepada ciptaan Allah selain manusia, seperti tumbuhan, hewan, rumah dan lain sebagainya.

namun disini, pembahasan akan di t
ekankan kepada maksud cinta itu sendiri kepada manusia, antara laki-laki dan perempuan.

cinta adalah kata-kata yang maknanya kita sedang menyukai sesuatu dengan katagori sangat suka, ingin dekat dengannya dan ingin memilikinya.

sayang adalah ungkapan dari rasa cinta

cinta adalah fitrah, sedang mencintai adalah anugrah manusia.

namun salahkah bila cinta itu di ungkapan...?

TIDAK...

ungkapan cinta itu tak salah, namun yang perlu digaris bawahi adalah bagaiman cara kita mengungkapkan cinta kepada orang yang kita sayangi, dan cara kita memperlakukan si dia.

bila cinta datang, kemudian kita ungkapkan, hingga merelisasikan hubungan dalam bentuk kisah kasih tanpa ikatan, maka cinta itu datang dari setan. lalu siapa yang bersalah...?
jawabannya adalah KITA , kita yang menerima. karena apa, karna itu artinya, kita membuka peluang untuk bersama-sama masuk ke lubang yang akan menyiksa diri sendiri, dimana disitu akan ada pertengkaran, sakit hati, dan emosi.

bila cinta datang, kemudian ungkapan itu ia ungkapkan dalam bentuk pinangan, dengan maksud kebaikan, maka jelas, cinta itu adalah jalan menuju Surga (lepas dari kita menerima atau tidakpinangan itu),

ia yang benar-benar mencintai kita, adalah ia yang menjaga kita. bukan dengan selalu dekat dengannya, memgang tangannya, atau menemaninya setiap saat. tapi adalah ia yang menuntun kita untuk bersama-sama mencari jalan surga...

maka katakan :
"bila kau memang mencintai aku, maka nikahi aku, bila memang belum mampu, maka jauhi aku, dan serahkan semua kepada Tuhan ku...
karna Ia-lah yang akan menunjukan cara, apakah kamu benar-benar jodoh ku...."

#teruntuk wanita di seluruh dunia
karna, bila kita baik, maka kita akan menemukan orang yang baik..
bila kita buruk maka kita akan menemukan orang yang sepadan dengan kepribadian kita, iman kita.

Be your Self

it's my style, and it's my brand

saya berdasarkan apa yang kalian pikirkan
tapi saya belum pasti seperti yang kalian pikirkan.

be my self

itulah salah satu prinsipnya...
bila kita terlalu sibuk mengurusi perkataan orang lain tentang diri kita, kita akhirnya akan lupa bagaimana sebenarnya diri kita sendiri. hingga akhirnya, diri kita bukan layaknya diri kita, tapi diri kita berdasarkan apa-apa y
ang dikatakan oleh orang lain. dan sahabat pasti tau bagaimana rasanya bila sudah berada di posisi itu.tak nyaman, thats right

memang dalam kenyataan, kenyamanan diri kita, hanya kitalah yang merasakan sedang orang lain tak tau apa2 tentang isi diri kita. ketika kita nyaman dengan diri kita, orang lianpun akan melihatnya indah. tak perlu sibuk bagaimana diri kita bisa di terima oleh orang lian, asal kita menjadi diri kita apa adanya, orang lain pun akan menerima kita apa adanya...

sekalipun ada orang yang mencibir, ahhh itu biasa, karena hidup juga butuh yang seperti itu, agar kita bisa belajar menjadi lebih baik. musuh bagi kita, sebenarnya adalah peluang untuk menjadikan diri kita lebih baik. jadi tak perlu menganggap mereka sebgai musuh....

SEMANGAT PAGI SAHABAT KU DI SELURUH DUNIA...
#SALAM CINTAA

cermin diri

mencari kawan untuk menjatuhkan orang lain, buat apa...!
toh akhirnya, hanya sakit hati yang di dapatkan...

sedang orang yang kita permasalahkan belum tentu mempermasalahkan. coba koreksi diri kita, mungkin kita yang terlalu egois, takut di jatuhkan, takut tak ada kawan, takut kita melangkah sendirian....

silahkan di koreksi sahabat....
ktika hati kita resah, 1 point yang perlu kita amati adala,
mungkin kitalah yang bersalah.

ada apa di dalam hati kita ketika isinya hanya prasangka. padahal belum tentu yang kita sangkakan pada sahabat kita itu seperti yang kita fikirkan. apakah kita hanya karena takut, kalau orang lain berprasangka pada kita. apakah hanya karena kita takut di jauhi teman...

hmmmm masih ada Allah kok repot.....
so, percayakan semuanya pada yang diatas....
tanpa kita perlu membela diri....

Dialog Cinta

#mbak manfaat pacaran apa ya...?
> banyak mudhorotnya kali dek ...?
# emang mudhorotnya apa mbak...?
> nah pacaran itu dah mudhorot kali dek
# mudhorot kan kalau gak ada manfaatnya mbak
> emang manfaat pacaran apa...?
# seneng mbak kalau deket dia, bawaannya semangat, apa aja semangat, apa lagi kalau di manja
> (gedublakkkk....)
ia dek mudhorotnya emang gak keliatan... tapi dosanya numpuk...
# is

hhh mbak ni kalau dah ngomongin dosa ngeri saya, kan saya lagi meminimalisir untuk tidak berbuat dosa mbak
> (wihhhhhh ) nah dek.... bukannya pacaran nimbun dosa yah
# ia sih mbak.... hehehehe (cengar cengir)
> (garuk-garuk kepala)
# trus mesti gimana mbak...?
> ya mending langsung nikah, banyak pahala
# (mikir) belum siap mbak
> nah loo..... pacaran aja siap nape nikah belum siap
# biaya hidup kan gede mbak
> nah apa bedanya kamu nraktir makan si die, apa bedanya juga bensin tiap hari 2 liter buat muter2. sama aja kali dek
# selain itu ada solusi lain gak mbak
> gak usah pacaran gimana...
# la trus cowok saya di bawa kemana
> titipin aja sama Allah, kali aja dapet pengganti yang lebih baik
# mutusinnya gimana
> tinggal di putusin
# kalau dia marah
> kalau dia marah berarti gak sayang sama kamu, cewknya mau jadi lebih baik kok marah
# tapi dia soleh lo mbak, rajin solat
> nah lo, mana ada dek pacar soleh. kalau dia soleh gak kan dong pacaran/ngajak orang lain buat jadi pacarnya
# (mikir, diam, bingung, geleng2)

### to be continue
kisah sore hari ini

Mahasiswa Kini & Nanti

sahabat ku mahasiswa di seluruh dunia

penting untuk di baca

pusing-pusinglah hari ini, sebelum kalian memusingkan sesuatu yang sudah bukan lagi menjadi tempatnya

my sweety friends
siapa yang tak ingin kuliahnya selesai dengan cepat, IPK tinggi, jadi yang terbaik. namun, sudahkah semua tersetting dengan benar

dalam artian, kita mungkin hari ini sibuk dengan skripsi, laporan akhir, persiapan uj
ian agar mendapat nilai bagus....
namun semua itu tidak cukup

kita, kalian, kedepan mau seperti apa,
mungkin masih banyak yang belum tergambar, sampai saat ini, atau bahkan masih bingung sebenarnya kalian, kita mau seperti apa setelah lulus. kenyataan yang sekarang ada di depan mata adalah, "orang lain tak lagi menilai seberapa pandai ia, namun seberapa kreatif ia" karena selama ini yang terjadi adalah, orang pandai selalu berada di bawah orang yang kreatif. bila tidak percaya silahkan di cek...

kasus lain yang sering di hadapi oleh mahasiswa instans adalah,
mengejar deadline tugas akhir, buru-buru cepet lulus, IPKnya tinggi, setelah itu.... teng tong... sibuk ngelamar pekerjaan....
nunggu, malu untuk kembali kerumah dengan litle sarjana, namun identitasnya pengangguran. padahal setelah dihitung nilainya,uang atau apapun yang sudah kita habiskan semasa kuliah, belum bisa sebanding dengan apa yang telah kita berikan

my sweety friends
mari belajar dari pengalaman orang lain, apakah kita mau turur seperti mereka....

setting target itu penting, karena secara tidak langsung kita akan dipermudah olehnya, meski hanya rentetan harapan, meski hanya coretan kertas yang di tempel didinding

yakinlah, meski hanya seperti itu, kalian akan tertuju pada apa yang kalian setting untuk diri sendiri.

ketimbang, kuliah tuntas, kerjaan bablass, pengangguran lepas .... gak blass gak puas....

sampai saat ini, tercatat sudah ada 20 teman saya yang menanyakan pekerjaan kepada saya, adakah lowongan dan lain sebagainya. padahal profesi saya, hanyalah sebagai sosial enterpreuner. yang lebih bergerak di bidang sosial dan pemberdayaan diri. meskipun hanya, tapi itulah salah satu rentetan harapan saya di antara ratusan rentetan yang lainnya. meski baru 10 % tercapai, tunggu saja, akan tiba saatnya 100% akan saya dapatkan semuanya
amin...

akan ada perbedaan besar, antara orang yang memiliki target, dengan orang yang menjalani hidupnya biasa-biasa saja.dari segi pengalaman, rintangan, pendapatan, hasil, kebahagiaan, kesuksesan dan semuanya... orang yang memiliki setting target akan mendapatkan lebih ketimbang orang yang biasa-biasa saja. terlepas dari dia/mereka yang terlahir dari keluarga yang siap saji, artinya mapan untuk segala urusan, sehingga apa saja sudah di persiapkan. itu sudah lain hal tentunya. karena disini pembahasan adalah mengenai semangat, totalitas, dan bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkan potensi hidup kita.
kalau tidak percaya coba sahabat buktikan

My sweety friends
kita, kalian, punya potensi, manfaatkan, bukan hanya sekedar untuk menunggu surat panggilan pekerjaan, tapi untuk dimanfaatkan, dioptimalkan, dan di amalkan....

Senin, 10 September 2012

terapi maaf

Salam inspirasi

perjalanan adalah sebuah proses. dalam berproses akan ada rasa sakit (sakit hati) yang harus kita sembuhkan. karena, tak akan mudah bagi kita untuk membawa rasa sakit (sakit hati) bila kita ingin melangkah dengan tenang. memaafkan adalah cara termudah, namun juga cara tersulit, bila sakit yang kita rasakan sudah tertanam sangat dalam.

yuk sobat, mari terapi diri kita untuk dapa
t memaafkan, meski sakitnya teramat dalam, namun perlahan coba pahami, sesunggnya tak ada diri yang tanpa noda, tanpa cela, tanpa kecewa dan satu poin terpenting yang perlu kita sadari adalah, datangnya kekecewaan bukan semata datang dari orang lain, tapilebih dalam karena kita juga ikut andil didalamnya. datangnya kekecewaan karena ada hal yang kita inginkan namun tidak terpenuhi. mari coba bercermin, sesungguhnya kekecewaan terbesar bukan datang dari orang yang telah mengecewakan kita, tapi dari diri kita yang belum mampu memaafkan orang di masa lalu itu.

## cory's note

set --> terapi maaf
1. memaafkan diri sendiri dengan cara JANGAN menyiksa diri untuk terus mengingat rasa kecewa yang pernah terjadi pada diri kita, kenapa terus saja mencari kambing hitam atas masalah yang telah membuat kita sangat kecewa, coba di sadarai bahwamasalah itu datang karna kita jualah yang mendekatinya.

2. minumlah segera air putih, dan jangan lupa berdoa. karena air adalah penetral, di samping itu, tak jauh, rasa kesal, marah, emosi, timbul karena kita jarang minum air dan mensyukurinya

3. bila air belum juga menetralkan perasaan kita, cobalah untuk rileks sejenak, sejenak coba kita untuk tidak berinteraksi dengan orang lain, intropeksi diri, menenangkan diri

4. cobalah duduk di tempat yang membuatmu merasa nyaman, bila perlu sebelumnya tulis daftar orang2 yang telah membuat mu kecewa. cobalah ingat meski satu saja , ada hal-hal menarik yang pernah mereka perbuat untuk kita, pertahankan ingatan itu dan jangan dibuang sampai tahap selanjutnya.

5. cobalah tarik nafas, sampai temen2 merasa setidaknya merasa sedikit rileks dari sebelumnya. bilaperasaan sudah mulai tetang, pejamkan mata. ehhh jangan tidur lohhh karna kita lagi terapi

6. masukkan orang2 yang ada di daftar yang sudah anda tulis tadi.
geser semua perasaan kecewa, dan coba lihat lebih dalam, ada pont-point penting yang telah mereka hadirkan untuk diri kita. bukan semata rasa kecewa, namun cobalah pelajari dan sadari bahwa kita sekarang, disini, pun tak luput karena adanya mereka dalam diri kita

7. maafkan semua, pahami semua. bisa jadi hambatan-hambatan yang kita alami saat ini, karena kita belum bisa memaafkan masa lalu kita

8. set berulang-ulang, sampai anda menyadari, bahwa andapun tak luput dari keslahan, dan pernah membuat orang lain kecewa.

9. anda sudah memaafkan mereka....? kini, ganti anda yang meminta maaf pada orang yang pernah kita buat kecewa. bila perlu list mereka juga

10. bangkitla, buka pintu, angkat kepala, lihatlah keatas, tarik nafas, pejamkan mata, dan ucapkan kalimat-kalimat positif. sangat di anjurkan untuk mengucapkan rasa syukur kepada sang khaliq atas apa yang sudah terjadi pada diri kita.

11. tulis pada selembar kertas kecil, seperti "hari ini, aku ingin tersenyum pada siapa saja". saat anda hendak bepergian, kertas itu dapat anda bawa. dan laksanakan perintah anda sendiri...

semangat mencoba.....

Kamis, 30 Agustus 2012

berdamai dengan hati

> Ketika kamu merasa kamu tak bahagia dengan hidupmu, ingatlah, bahwa ada seseorang yg bahagia hanya karena kamu ada.

> ketika kamu di pusingkan oleh orang yang tak memperhatikan mu, ingatlah, bahwa ada seseorang yang merindukanmu lebih

> ketika kamu merasa tidak ada yang perduli dengan mu, ingatlah... bahwa ada seseorang yang sangat perduli dengan keadaan mu, bahkan ketika sakitpun, ialah orang yang pertama kali mengkhawatirkan mu

> ketika kamu di sibukan dengan kesombongan, ingatlah, bahwa di sana ada seseoarang yang bersusah payah mencukupi semua kebutuhan mu

> ketika kamu mulai mencibir kekurangan orang lain, ingatlah, bahwa di dalam dirimu, ada kebusukan yang senantiasa Allah jaga. agar kebusukannya tak tercium oleh yang lain.

> ketika kamu mulai resah dengan cibiran orang lain, ingatlah, baha pun ada orng yang menerima mu apa adanya...

> ketika kamu malu dengan kekurangan mu, ingatlah, masih ada seseorang yang menanti karyamu

sobat, syukuri hidup, nikmati hidup, dan berterimakasih atas hidup.
berikan yang terbaik untuk orang yang senantiasa mencintaimu dengan cinta. mempermasalahkan masalah hanya akan mempersulit diri kita. lebih baik nyalakan diri kita untuk menerangi tempat yang mau kita terangi. dan biarkan kegelapan itu terang atas sinar yang kau pancarkan. sedang mereka yang tak ingin melihat kita bahagia, biarkan mereka dengan cara mereka. sedang yang kita butuhkan adalah satu. memahami hidup, karena hidup selalu ada 2 sisi, gelap dan terang, musuh dan teman, kaya dan miskin, dsb... dan cara yang terbaik adalah memaafkan mereka semua, tanpa harus ikut dalam pertarungan yang telah mereka ciptakan yang hanya akan menjatuhkan diri kita.

semangat malam semua.... terimakasih telah hadir ke dunia

@corynotes ==> > Ketika kamu merasa kamu tak bahagia dengan hidupmu, ingatlah, bahwa ada seseorang yg bahagia hanya karena kamu ada.

Jumat, 17 Agustus 2012

Benarkah Laki-Laki sangat cenderung menginginkan yang praktis

Lima lawan Dua.... tepatnya lima Logika lawan dua perasaan. tetap saja, berapapun banyaknya perasaan yang ada untuk melawan logika, ia akan lebih memilih untuk mengalah


tepat hari ini, dua hari sebelum ramadhan kami bertujuh dua ahwat dan lima ikhwan sepakat untuk musyawarah, sempat terjadi adu pendapat. hanya bahasan sepele terkait agenda ramadhan untuk mahasiswa. namun yang lebih saya lihat bukan dari permasalahan yang kita bahas. yakni lebih ke cara pendang antara laki-laki dan perempuan hingga berujung konflik dan adu pendapat. dan ternyata secara tidak sadar aku menguaknya saat ini.

dari seoarang sahabat saya, yang memilih diam saat saya dan salah satu rekan saya (ikhwan) adu pendapat . dan kemudian ia mengingatkan saya, "kenapa harus saling memperkuat pendapat, ya jelas banyak perbedaan. mereka para ikhwankan pake logika, gak dipikir pakai perasaan dulu ukh" celetuk sahabat ku. hmmmm aku langsung tertegun, dan mengiyakan apa saja yang di sampaikan para ikhwan

begitukah...?

bukan masalah perbedaan sebenarnya yang menjadi permasalahan. saya terkadang juga luput dari penyadaran, bahwa hakikatnya laki-laki dan perempuan secara harfiah memang berbeda. namun ada satu sisi yang mungkin sulit untuk  kita pahami adalah rasa untuk menghargai. dimana kedua belah pihak (laki-laki dan perempuan) ketika beradu pendapat pasti akan berujung cekjok dan saling meperkuat pendapat.

contoh paling mudah adalah kisah romantisme dua orang sejoli, awalnya sih, seneng, adem ayem. lanju ke waktu berikutnya, pasti akan menimbulkan percecokan sengit, hingga berujung perpisahan. dimana diantara keduanya tidak ada yang mau mengalah. malahan saling menyalahkan pasangannya dan hanya membenarkan diri sendiri.

kembali ke pembahasan seputar saling menghargai. kata-kata yang simpel, serimng di dengar,  namun kenyataanya, ketika terjadi cekcok dan adu pendapat, kata itu mudah sekali hilang dari jangkauan pikiran kita.

saya lebih senang dengan kata belajar bersama, untuk itu, yuk mari kita saling berbenah, saling mengingatkan. dan saling menghargai. di tambah dengan adanya postingan ini, semoga bermanfaat untuk sahabat semuanya....


terimaasih..

Minggu, 12 Agustus 2012

AKU BERBEDA


Siapa yang tak ingin segala kebutuhannya tercukupi, bahkan berlimpah. Siapa yang tak ingin hidup tanpa beban dan segalanya ada ketika kita butuh...?

Siapa yang tak ingin...?
Siapa yang bisa mengelak dengan pertanyaan itu, semuanya ingin pun juga aku. Aku berbeda, lantas bermasalahkah...!, aku berbeda , salahkah...!. aku tak lagi memandang hidup dari segi kenikamatan semata. Aku tak lagi memandang masa usiaku untuk semata mencarai alasan untuk bersenang-senang dan berpesta.  

Jam berdetak jelas di telinga ku, suaranya seolah-oleh mendayu-dayu di otak ku. Semua nampak jelas, aku mengingat kata-kata itu, mengingat ekspresi itu, mengingat cara mereka memperlakukan ku, semuanya tak lepas dari sindiran dan penolakan. Mata ku menerawang jauh kemasa lalu, ketika aku sering bersama mereka,  ketika itu pula aku lebih sering mengikuti kata-kata mereka. Akupun merindukan masa itu sekarang, setidaknya aku bisa merasakan arti sebuah persahabatan.

Apa yang salah dari diriku, ketika aku sekarang lebih sibuk dengan pekerjaanku, ketika aku lebih memilih hidup mandiri dengan konsekuensi segalanya serba irit karna ku batasi. Ketika aku lebih memilih merubah penampilan dan jilbab ku. Ketika aku lebih memilih diam ketimbang tertawa terbahak-bahak atas kekurangan yang orang lain miliki. Ketika aku lebih memilih bungkam ketimbang nimbrung dalam orolan yang membahas kesalahan sahabat sendiri. Namun ternyata, ketika itu pula aku harus siap jauh dari orang-orang yang dulu pernah mengaku sahabat ku. 

Namaku Nadia, lengkapnya Nadia Puspita. Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi favorit di tempatku. Aku lahir dari keluarga serba ada, Ayahku termasuk orang kaya di desaku. Setidaknya anggapan itulah yang ada di benak teman-teman sekelasku. Meski penampilanku biasa saja, namun aku memiliki segalanya. Apa yang teman-teman sekelasku tak memiliki, maka akulah yang memilikinya terlebih dahulu. Bahkan tugaspun, ketika mereka kepayahan, maka akulah yang merampungkan terlebih dahulu, sehingga mereka dengan leluasa menyalin tugasku. Gambaran sosok sahabat saat itu adalah ketika mereka mengeruminiku. Waktu berlalu sampai ku menginjak semester empat. Dari situlah kusadari, mana mereka yang sejatinya mengaku sahabat, atau mereka yang hanya memanfaatkanku untuk menjadi sahabat ku.

Mereka menjauh saat aku memutuskan merubah segalanya, bahkan mereka lebih senang menggunjing keadaanku ketimbang mensupprot ku ketika aku kekurangan, entah uang untuk membeli buku atau sekedar lauk untuk makan siangku. Agrrrrrr....... aku merasa kewalahan, bukan karena keputusan ku untuk merubah diri ku, tapi aku kuwalahan atas sikap mereka. Jilbab besar ku selalu jadi alasan untuk mereka menjauhi ku, sikap irit ku akan jadi bahan ejekan, apalagi saat ada kegiatan dan membutuhkan uang untuk iuran meski sekedar dua puluh ribu. Aku tak butuh belas kasihan mereka, karena inilah keputusan ku. keputusan untuk hidup mandiri dan merubah diri. Akupun tak butuh bantuan mereka karena aku sudah memiliki temapat dimana aku harus meminta pertolongan. Namun, tidakkah mereka bisa menghargaiku. Jujur aku malu, jujur aku sedih, jujur aku ingin menangis di pelukan sahabatku. Mana mereka, mana....! tanda tanya besar atas keberadaan mereka saat ini....

Panas terik menambah kegalauanku atas kejadian yang baru saja terjadi padaku. Ku pandangi jam tangan yang bersemayam di tangan kananku, hhhhhh helaan kecil setidaknya mengurangu beban di hatiku. Dua jam yang lalu, aku masih di kampus. Aktifitas biasa setelah jam kuliah selesai, aku memutuskan untuk berkumpul dengan teman-teman sekelasku. Ternyata, akan ada rencana yang akan mereka lakukan sore ini. Aku tersenyum dan berharap bisa ikut dengan mereka. Ku tepis rasa duka ku yang lalu, mencoba memperbaiki semuanya, berharap semua akan menjadi lebih baik, dan akupun mulai bertanya, “mau ada acara apa nih, ikut donkk”....sontak mereka menjawab dengan sindiran yang sangat nyata “idih, sapa lu... dah sono ngaji-ngaji aja. Tuh, lu kan demen ama yang jalan sama nunduk-nunduk, kesandung lah baru tau rasa. Ni mah parti kita, bukan buat lu – lu yang sok alim”... jlebbb hatiku benar-benar tertusuk. Ingin rasanya ku segera menghindar, bagaimana caranya. Langsung pergi dari kerumunankah, ahhh itu hanya akan menambah bahan tertawaan mereka. Hanya ku balas dengan senyuman, yah tepatnye senyuman pahit. Selepas itu aku diam dan memanfaatkan buku yang aku bawa untuk berpura-pura membacanya. Dalam hati ku, aku rentak dan menagis dalam diam. Meski air mata ini tertahan dalam-dalam. Ingin rasanya segera pulang ke kosan, tidur dan melupakan segala....

Hhh.............. jarak yang hanya satu kilo meter terasa berpuluh-puluh kilo, ternyata masih jauh kosan ku, untuk di tempuh dengan berjalan kaki. Tapi aku sendiri malas untuk mempercepat langkah ku.... perjalanan yang coba untuk aku nikmati, meski sengat matahari cukup menguji emosi. Tik tok tiik tok... aku membunyikan tiap langkah ku, dengan senyuman yang sedikit aku kembangkan, yakin bahwa semuanya akan berakhir dengan indah...

Bippppp........ HP ku berbunyi. Tanda ada SMS yang masuk.  “uiiiiiii, mau kemana lu panas-panas. Berhenti, gua yoook, gua mau manggil gak enak teriak panas-panas, secara suara gua kan emas, takut banyak yang kesemsem sama suara gueee...” . hahahahaha dalam hati ku tertawa, alhamdulillah ada pencerahan. Akupun membalasnya dengan sapaan humor “mau pulang gua, jadi artis di kampus cukup melelahkan, gua mau rehat,,,, hahahaha, mau kemana tah...? “. SMS dari Ema sedikit menghiburku, dia adalah salah seorang aktifis lembaga dakwah di kampus, aktif, enerjik dan selalu bisa membuat ku tertawa,setidaknya itulah yang membuat ku kagum dengan nya dan teman-temannya. Bahwa aktifis juga bisa berbahasa “Lo and Gua” gak cuman ana (aku) , antum (arti sebenarnya adalah kalian, namun lebih digunakan untuk membahasakan kamu) , akhi (panggilan untuk aktifis laki-laki) dan ukhti (panggilan untuk aktifis perempuan). Sesaat kemudian Ema muncul dengan motor beat merahnya, “nyok ikut gua, lu kayanya butuh obat... hahahahaha “.... aku mengerti dengan kata-katanya. Tanpa berfikir panjang akupun langsung duduk di jok belakang. Wushhhh lima belas menit kemudian sampai juga di pelataran luas yang sangat teduh, banyak para akhwat di sana. Rupanya mereka sedang ada rujak party. Aku bukan siapa-siapa, aku anak baru di kalangan mereka, akupun tak tau siapa-siapa tentang mereka. Namun dari Ema aku mulai mengenal mereka. Akrab, lembut, halus, dan tutur yang sopan, aku suka....

Lepas dari peristiwa tadi aku mulai mengerti, dihadapan ku ada banyak orang yang menuntun langkah ku, meski ada banyak yang mencibir mereka, tapi mereka yakin, mereka tak sendiri. Aku mulai paham dengan kondisi mereka, mereka memang belum bisa di pandang sebagai orang yang paham dengan agama, bukan orang yang alim, namun cukup seing di katakan sok alim, bukan orang pandai tapi mereka mencoba untuk tau segalanya. Bukan ustadz, tapi mereka banyak belajar dari para ustadz. Dan itulah yang membuat ku bangga dengan mereka. Setidaknya sekaranglah yang coba aku lakukan saat ini. Mencoba merubah segalanya, bukan seperti mereka, tapi seperti kata hati ku. aku memang tak tau apa yang akan terjadi esok,  apa yang akan terjadi dengan teman-teman sekelasku bila aku tetap bertahan dengan perubahan ku. namun aku yakin, aku akan menjadi lebih baik dari mereka.......

Salam ukhuwah

Inspirasi seorang sahabat

Bandar Lampung, 26 Juli 2012

KU KATAKAN “AKU MENCINTAIMU”


Bila boleh ku meminta pada-Mu, tidak ada siapa yang terlebih dahulu menghadap kepada-Mu. Karena ku tak ingin ia menangis melihatku pergi meninggalkannya, dan hatiku tak akan rela kehilangannya. Ku ingin hidup atas abdiku kepadanya. Sampai aku benar-benar memberikan tumpah bhaktiku kepadanya.

Ku pandangi wajah yang syarat akan makna. Kerutan di wajahnya membuat hatiku terenyuh dan menahan rasa dalam-dalam. Sedang ungkapan cinta ini hanya terpendam dalam dada.

Kembali ku tengok masa kanak-kanak ku, samar-samar ku ingat tingkah polahku semasa kecil. Ironi canda dan tawa kehadiran ku di tengah-tengah ayah dan ibuku.  Dan sekarang, Yappp.... aku sekarang sudah tumbuh dewasa, menjadi gadis yang anggun dan menawan, setidaknya itu yang ayah lihat dari ku saat ini. Pikiranku kini sudah jauh kedepan, bila dulu ku sering duduk dalam pelukan ayah, kini ku lebih sering melihat punggungnya berlalu meninggalkan ku. seperti saat ini, ketika ku hantarkan beliau pulang kembali kerumah.

Waktu menunjukan jam dua siang, tepatnya baru saja ku lihat ayah disini. Dari jam sepuluh beliau ada di kosan ku, sekedar menengok keadaan ku dan berbincang-bincang ringan. Dari luar beliau nampak kekar dan sangar, bahkan jarang sekali nampak hangat di hadapan ku bila aku berada di rumah. Sering teman-teman ku mengeluh takut bila ingin berkunjung dan bermain dengan ku. ahhh........ sudah biasa bagiku, karena memag seperti itulah karakter beliau bahkan sampai kini ku menginjak usia ke dua puluh dua. Namun jauh didalam hatinya, ia adalah sosok  yang sangat berpengaruh dalam hidupku.

Dalam, benar-benar dalam ku ingin memeluknya, sekedar penyembuh keluh yang coba ia sembunyikan, namun sangat nampak  dari sorot mata yang ia pancarkan. Ohh..Ayah kurasakan benar jerih lelah yang  terselip dalam senyum kecilmu itu. Adakah obat sebagai penyembuh rasa lelah di benak mu. Apakah yang kau rasakan, ku ingin tau. Aku, apakah terlalu merepotkan mu... ohh Ayah...

Dari laki-laki, aku sungguh tak mengerti apa yang sebenarnya ada dalam hatinya, tanggung jawabnya, kesetiaanya yang terkadang di pandang setengah hati. Mereka  nampak tegar untuk mengeluarkan air mata, meraka nampak pula angkuh untuk menunjukan kasih sayang kepada anaknya, kasar, terkadang itu pula yang mereka gambarkan kepada anak-anak mereka, namun ku tau, jauh di dalam hatinya, mereka juga ingin memeluk, mereka juga ingin mencium kening anak mereka, mereka juga ingin meringkih melihat anaknya kesakitan dan berbuat kesalahan. Hal seperti itu juga uk lihat dari ayah ku, beliau...... hhhhh......Ayahku, betapa bersyukurnya aku. Meski terkadang pernah ku merasa betapa kolotnya pemikiran orang tua, betapa tak mengertinya terhadap perasaan seorang anak, betapa ego yang sangat ia unggulkan, namun jauh dari semua itu di dalam hati ini ku akui engkaulah sosok yang sangat aku kagumi. Di dunia ini ku ingin abdikan hidupku untuk mu, hanya untuk mu. Lepas kepergian Ibu, hanya engkau yang  menjadi motivasi terselubung dari setiap langkah ku. sosok seorang ibu ku tanam dalam dalam dalam nurani ku, ku ingat betul betapa manisnya ia, dan ku tau engkau merindukannya. Ohh ayah, maafkan aku. Ku bermimpi Tajam akan kesuksesan yang ingin ku persembahkan untuk mu, tapi nyatanya sampai saat inipun aku masih menjadi beban.

Ku coba menjalani hidup atas tumpuan kaki ku sendiri. Tangis ku menahan perih batu sandungan saat ku coba menjalani ini semua. Naluri, benarkah karena naluri, kau datang saat ku benar-benar merasa terpuruk, kau melegakan aku, namun kehadiran mu, menambah sesak atas puing-puing yang berantakan dalam dada. Masih begini saja aku belum bisa memberikan apa-apa pada mu.......
Ahhhh.......... akupun tertunduk lesu. Ayah maaf kan aku........

Salam cintaku.....

Lampung Timur, 29 Juli 2012

KENAPA HARUS ADA SEBUTAN ANAK TIRI


Ia seorang gadis yang periang, cantik, dan cekatan. Tersirat senyum yang selalu terkembang dan itu ia pertahankan dimanapun ia berada, namun jauh di dalam hatinya tersimpan kepedihan masa kecil yang tak kunjung lekang hingga saat ini.

Aku hanya bisa menundukan kepala mendengar ceritanya. Menahan bendungan air mata yang sedikit lagi akan tumpah, ku coba menahan dalam-dalam meski terasa benar rasa perih yang tertanam dalam hatinya,

Sayang.... kau tak sendiri.

Sekarang, aku mengetahui , ada satu wajah lagi yang ia tutupi di balik senyum riangnya. Raut wajah yang selama ini ia sembunyikan di hadapan teman-temannya tumpah di hadapan ku, ketika ia menangis dan mecoba berkata meski terbata-bata. Ku rasakan benar posisinya, aku tau benar bagaimana hatinya ingin menjerit dan butuh bala bantuan. Kenapa harus ada sebutan anak tiri, tak ada yang ingin menyandang status seperti itu , saat kesetiaan di balas dengan cacian dan hinaan. Kehilangan sosok seorang Ibu bukan hal yang perlu diratapi, namun bila sosok itu tergantikan oleh orang yang tak mengenal arti mengasihi seorang anak yang merindukan sosok yang penyayang dalam keluarga. Tegar, hanya itu yang mampu ia pertahankan. Meski dalam kesendiriannya, ia menangis. Hari ini ia luluh, hari ini ia merasa lelah, hari ini ia menyerah, atas do’a dan pengharapan bahwa segalanya akan berubah. Rintik air mata membuat getaran saat ia mencoba berbicara “mbak, aku merindukan ibuku, bolehkah aku memelukmu”. Ya Allah, ku peluk ia erat-erat.

Program KKN dan PPL di mulai hari ini, program yang mau tidak mau harus aku ikuti, karena wajib sebagai syarat wisuda. Hanya yang aku permasalahkan di sini adalah fasilitas yang cukup memberatkan hati, transportasi yang sama sekali tak memadai, jalan yang tak bersahabat dan lain sebagainya. Dan aku harus bertahan selam delapan puluh hari di Desa Margomulyo Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat di daerah yang cukup terpencil yang jauh dari akses informasi, jangankan internet, sinyalpun berasa pelit untuk sekedar berkirimkan pesan.

Jam delapan tepat, jam pertama di mulai di hari senin selepas upacara.  Hari ini adalah hari pertama aku mengajar di sekolah, dan ini untuk yang pertama aku menyandang status sebagai guru meski hanya sementara. Antara sanggup dan tak sanggup, antara ragu dan perasaan belum pantas berbicara di depan, memikirkan diriku sendiri yang belumlah baik. Ahhhh ku tepis semuanya, dan akupun berjanji pada diriku sendiri, mulai hari ini dan seterusnya aku akan terus memperbaiki diri, menjadi ibu untuk murit-murit ku, menjadi teladan untuk mereka, dan menjadi sahabat mereka. Akupun sudah sedikit belajar tentang tatacara mengajar, bukan sekedar mengajar, tapi bagaimana layaknya seorang guru menjadi sahabat dikelas. Dari pengalaman seminar dan training yang sering aku berikan baik di sekolah-sekolah maupun di luar sekolah. Akupun dapat  sedikit memahami karakter mereka. Meski ini adalah kali pertamanya aku menghadapi mereka, tepatnya untuk mengajar matematika.

Teringat motivasi yang benar-benar menggugah pikiranku, kata-kata motivasi yang ku dapatkan dari seorang guru yang selama ini banyak mengajarkan ku tentang dunia training. Saat itu, kami berjumpa di salah satu moment training besar di Bandung, dan beliau mengatakan padaku, “murit tak membutuhkan guru yang pintar, namun murit membutuhkan guru yang bisa mengajar, tidak ada murit yang bodoh, yang ada adalah guru yang membuat mereka merasa bodoh sehingga mereka di katakan boroh, semua murit pintar, karena guru yang bisa mengajar, begitu pula dalam training, siapa yang ada di depan kita adalah murit-murit kita”. Motivasi yang benar-benar tertanam dalam diriku,  dan saat inipun kata-kata itulah yang menemaniku melangkah menuju ruang kelas.

Aku masih agak canggung saat kunampakkan diriku di depan anak-anak. Deg... tarikan nafas ku membuatku sedikit rileks, tak kusadari ternyata banyak mata yang melihatku dan menungguku mengeluarkan kata-kata. Ahhh mereka, tubuh mereka tinggi-tinggi berbeda jauh dengan ku,  kecil, mungil, dan sekarang harus mulai terbiasa dengan sebutan Guru. Jam pertama ku mengisi kelas tiga, sapaan hangat dan perkenalan benar-benar mencairkan suasana. Alhamdulillah sambutan mereka sangat baik, sedikit PD ternyata mereka lebih menyukaiku ketimbang guru sebelumnya, hahaha... bahak ku dalam hati, dan moment itu tak kalah dari kelas lainnya. Alhamdulillah.... lagi-lagi tak lelah ku mengucapkan rasa syukur kepada-Nya atas ilmu yang telah Ia berikan padaku. Sehingga aku dengan mudah mempelajari karakter mereka...

Sudah tiga minggu aku mengajar disini. Aku sudah mulai terbiasa dengan lingkungan disini, Desa Margo Mulyo, Tulang Bawang Barat dan ini kali pertama aku singgah di tempat orang dalam waktu yang lama. Ahhh masih enam puluh tujuh hari lagi aku disini. Mengajar di MA Hidayatul Mubtadiin yang rawan dengan murit yang hampir punah. Tapi yang saya lihat adalah semangat belajar mereka. Tak kenal lelah meski ku akui, sulit untuk mereka menerima materi pelajaran. Karena keterbatasan transportasi dan fasilitas yang memadai. Akupun sangat senang, bisa memberikan sedikit yang aku miliki meski hanya sekedar ilmu.

Hari ini jadwal ku masuk kelas tiga, ada satu yang mengganjal hati ku di sini. Seorang anak dengan wajah yang sangat ceria dan bersemangat, namun jauh di dalam hatiku mengatakan ada yang sedang ia sembunyikan. Nampak jelas aku dapat membaca sedikit apa yang membebani pundaknya, apakah itu...? akupun tak tau. Hingga tumbuh rasa penasaran ku, dan ku beranikan untuk sekedar salam sapa lebih dekat. Keesokan harinya aku mendapatkan surat darinya, tak bisa berbicara di hadapan ku, meski ingin namun lidah terasa kelu. Tak bisa mengirimkan pesan lewat HP karena bingung memulai dari mana. Hingga ia memutuskan untuk menuliskan dalam tiga lembar kertas yang ia titipkan pada teman sebangkunya.

Ku baca dalam-dalam, tetesan air mata tak cukup mewakili rasa duka yang ku rasakan dari ceritnya. Bahkan teman sebangkunya tak tau apa-apa perihal kemelut di hatinya. Tak ada yang tau mengapa selama ini ia tinggal hanya dengan neneknya, pun tak ada yang menyadari mengapa selama ini ia jarang menceritakan sosok seorang ibu, ia begitu pandai menyembunyikannya, namun sejatinya ia terluka....

Habis  sudah masa KKN dan PPL, ada perpisahan kecil dari sekolah melepas kepergian kami, kami sekelompok sempat menginap semalam di sekolah, berapi unggun ria dan acara bakar ayam kecil-kecilan. Ku lihat anak itu melihat ku lekat, kudekati ia, dan “brukkk” ia ada dekapanku, dalam pelukan ku, menangis tersedu –sedu. Pesan yang ia sampaikan pun ku balas dengan sepucuk surat, alhamdullah bisa sedikit mengobati rasa sakitnya, namun yang membuat ku pilu adalah kata-katanya “mbak, maukah jadi Ibuku...?”. Ya Allah, andaikan ku mampu, pantaskah aku, ia yang mampu menyimpan sembilu di balik lentera hatinya, ia yang mampu menutupi luka, ia yang begitu tegar dan mampu menahan amarah dalam-dalam. Sedangkan aku, Ya Allah...... aku belajar banyak dari anak ini....

LAGI, TENTANG LAKI – LAKI


Saat kau menikah bukan dengan ku, maka akulah orang yang akan menagis pertama kali.

Pesan singkat itu yang benar-benar menggunjang hati nya. Begitu mudahkah laki-laki itu mempermainkan perasaannya. Ia, wanita yang masih memendam cinta pada cinta pertamanya sampai saat ini, meski sekarang tak sempat ia mengungkapkan kembali seperti dulu, namun perasaan itu tak dapat ia sembunyikan. Pengharapan akan masa depan dengan sosok yang pernah menjanjikan sebuah kehidupan bahagia, kini ia masih berharap, namun harapannya hanya tertuju pada-Nya.

Tepatnya dulu, ia pernah menanamkan cinta pada seorang laki-laki. Dulu, memang pertama kalinya ia mengerti, seperti itukah rasanya menyayangi seseorang. Dulu, ia hanya mengerti ketika menyayangi seseorang, artinya ia harus berkorban apapun untuk mempertahankan nya, atas janji-janji yang telah terucapkan padanya. Janji yang membuatnya bertahan meski hati kian padam panas merasakan penatnya ulah laki-laki itu, saat hatinya berkali-kali disayat belati. Namun kini.....ia menyadari semuanya, pada siapa cintanya harus di beri.

Dua tahun lalu, memang Agung adalah sosok yang sangat berharga di hatinya. Dua tahun lalu, Agung  pula yang benar-benar merasuki pikiran nya. sehingga ia benar-benar terpedaya oleh cintanya. Dua tahun lalu, dan semua adalah masa lalu. Kini ia dapat membuka lembar baru dalam hidupnya, luka yang menyayat hati kini mulai terobati, ia telah menemukan cinta yang melebihi cintanya pada Agung. Sungguh, ia bersyukur atas masa lalu, karena masa itulah yang membawanya hingga seperti ini. All is well, dan semua akan baik-baik saja, itulah yang membuatnya bertahan sampai saat ini.

Namun ternyata, semua itu belumlah cukup. Perjumpaan dengan Agung dalam kondisi apapun ia jaga agar hatinya tetap tenang. Meski dalam hatinya, gemuruh gaduh dan berdesir-desir. Di akui Rani masih menyimpan rasa dengan Agung. Meski masa lalu hampir membuatnya menghabisi nyawanya sendiri karena merasa dihianati, di duakan, dan berkali-kali di bohongi. Lepas dari hubungan yang biasa-biasa saja, karena hubungan mereka sudah terlampau jauh melangkah dan tinggal sejengkal lagi. Namun ternyata... pukulan yang lebih dari sekedar tamparan biasa, hatinya merasa terkoyak. Dan STOPP... itu adalah masa lalu. Masa lalau yang ia yakini tak akan termaafkan selamanya. Dan itulah salah satu alasan kuat ia tetap bertahan meski berhadapan dengan Agung. Atas masa lalu yang membuatnya meronta dan iapun meyakini ada yang lebih baik yang Allah tujukanpadanya. Namun jauh di dalam hatinya, nama Agung belum lah hilang. Masih terus ia mencari jawaban atas do’anya. Bila ia boleh meminta, izinkan Agung menjadi suaminya.

Dengan nama Allah, ia coba menenangkan hatinya. Atas pesan yang ia terima. Pesan nyata berisi sebuah ajakan istimewa. Ya Robb berkali-kali ia sebut nama Tuhannya. Apa yang harus ia lakukan. Merasa adanya peluang karena cintanya tidaklah bertepuk sebelah tangan. Karena anak itu ternyata masih mencintainya.  Hanya saja, apakah itu benar-benar jawaban yang telah Allah berikan sementara hatinya, belum sepenuhnya yakin dengan sikapnya, benahkah sudah berubah...?

Ia trus saja berfikir, apa yang Agung  lihat darinya, hingga tiba-tiba ia hadir kembali dengan kata-kata yang sungguh tiada terduga, atas nama Allah ia hanya bisa mengatakan, “bila memang siap dengan cintamu, maka bawa aku dengan cara yang halal”.

Rani menyakini Agung  telah berubah, iapun mendapati Agung jauh lebih baik. Bila ini jalan Allah untuk harus bertemu dengannya kembali, maka atas nama Allah, ia ingin berjalan dengan Iman dan Islam.

Dua minggu berlalu hatinya kembali di sayat belati. Agung...... tidak berubah. Dua minggu ini ia coba mengumpulkan seluruh keyakinan dan kepercayaan yang sempat membuatnya ragu. Namun, setelah semuanya hampir siap, ternyata ia terpaksa harus menanam kebecian itu kembali pada sosok Agung. Atas apa yang ia lihat, "ikhwan ohh ikhwan".... berboncengan dengan yang bukan mukhrim begitu mesra, seperti itukah perubahan, batinnya mendengung. sungguh apa yang ia lihat benar-benar membuka seluruh mata hatinya. sekilas, sepertinya Agung tak merasa kalau Rani mendapatinya berlalu melewati Rani ketika Rani hendak pulang dari pasar pagi ini. Bohong.... kembali ia di bohongi. Dan dari sampai di situ, benar-benar ia meyakini dengan mendekatkan kembali dengan Agung,  Allah memiliki rencana, agar  ia lebih memahami sebenarnya siapa sosok Agung. Bukan untuk di harapkan, tapi untuk di luapakan...
All is well, semua akan baik-baik saja, hanya itu yang membuatnya berthan samapai saat ini

Laki-laki, sungguh aku tak mengerti...
Mudah ia hadir dengan membawa cinta, meyakinkan cinta, lalu kemudian menyakiti cinta karena menduakan cinta, hingga berakhir sampai sang wanita memendam cinta..... lalu kini, setelah silam wanita itu lupa dengan segala perih yang tertanam di hati, laki-laki itu hadir kembali membawa cinta itu kembali padanya, namun lagi-lagi.... menyakitinya kembali.

Laki-laki, sungguh aku tak mengerti...
Bukan maksud mengklaim segalanya salah laki-laki, hanya saja bisakah ia menanam cinta dan menjaganya untuk ia yang benar-benar mencintainya. Mereka begitu mudah mengatakan cinta. Duh... laki-laki, mengertilah, sedikit rayuan mu, maka wanita dengan mudah jatuh hati pada mu...

Laki-laki, sungguh aku tak mengerti...
Meski laki-lakipun berhak menyalahkan perempuan dengan pertanyaan yang serupa. Namun tetap saja, aku tak mengerti....

Laki-laki,
Aku mohon kau mengerti, sedikit rayuan mu pada wanita bukan muhrimmu, itu adalah maut untuknya

Wanita,
Atas perasaan mu yang sangat peka, jagalah hatimu, agar jangan mudah mendengar rayuan dari laki-laki bukan muhrim mu.

AKU PUN INGIN MENIKAH....

Menikah.....
Siapa yang tak menginginkan, namun bagaimana kita tau suami kita adalah jodoh kita, sedang sekarang marak dengan kasus perceraian. Seolah-olah pernikahan adalah suatu permainan sesaat hanya untuk membenarkan suatu hubungan, lalu dimana Jodoh itu berada




Pernah dalam suatu perbincangan aku dihadapkan oleh pertanyaan seputar jodoh. Bila menikah bagaimana kriteria pasangan yang aku inginkan, maka ku jawab dengan sederhana “ia dalah seorang pria yang tampan, tinggi, putih, dan kaya”..sontak orang itupun terperajat, matre juga di kira aku ini sedang parasku dipandangnya tak terlalu cantik ukurannya, namun permintaanku sangatlah tinggi, kemudian kujelaskan “ia adalah seorang pria yang tampan, bukan sekedar  parasnya tapi juga wibawanya, ia adalah yang tinggi akan iman, sehingga ia mampu menuntun ku untuk menjaga dan meningkatkan keimananku, ia adalah seorang yang putih hatinya, meski tak luput dari kekhilafan, namun isinya kita adalah saling mensucikan hati, dia adalah orang yang aya, kaya akan sedekah, meski tak pandang dari harta yang melimpa”. Kemudian iapun tersenyum tanda sebuah penghargaan. Lanjut kepada pembicaraan, kapan jodoh itu datang, dan kujawab sekenanya “ya sekarangpun bisa jodoh itu datang”.... mukanya berkerut tanda keheranan, “lalu bagaimana kita tau kalau ia jodoh kita”. Ia menimpal. Hmmmm sembari ku berfikir kemudian lepas akupun menjawab “ketika kita percaya, saat fitrah mencintai seseorang datang, dan begitu juga dengan dirinya, dengan fitrah yang jatuh kepada kita sehingga timbul rasa sayang kepada kita, saat itulah salah satu tanda bahwa jodoh kita datang atau bisa jadi itu hanyalah sebuah godaan. Jangan bertanya kok bisa begitu, ya bisa...!, mencintai seseorang adalah godaan plus sebagai pertanda bahwa bisa jadi ia adalah jodoh kita, maksudnya, ketika ada dua orang saling menyayangi, dan rasa sayangnya sudah terungkapkan dengan jelas, namun kemuadian rasa sayang itu direalisasikan dalam hubungan terlarang (pacaran) itulah pertanda bahwa kita tak dapat menahan godaan. Namun ketika kita mampu membawa fitrah itu kejalan yang Mulia, itulah pertanda jodoh kita telah datang”. Kerut di dahinya semakin menjadi, ia mulai bingung nampaknya, “kalau kasusnya belum berani menikah tapi dua-duanya saling sayang gimana..”..... kembali ia bertanya “itu tantangan” jawab ku tegas.... dan kali ini aku sedikit puas, karena ia nampak bingung akan bertanya apa lagi.... aku kemudian menerangkan sedikit sepengetahuan ku “ketika kita belum berani membawa fitah itu kedalam pernikahan itu adalah tantangan, tantangan bagaimana meyakinkah diri kita dan percaya kepada Allah, bahwa bila benar ia jodoh kita, Allah pasti akan mempertemukan kita, bila memang tidak di pertemukan tau semisal ternyata ada yang menikah duluan, percayalah bahwa ada yang lebih baik yang akan Allah berikan kepada kita ”.....dia mengangguk kecil. Setidaknya aku tau ia mulai paham dengan kata-kataku. “kalau begitu, jodoh itu apa”..... ia bertanya kembali. Hhhhhh helaan nafasku semoga bisa menemukan jawaban....bismillah bisiku dalam hati “jodoh adalah ketika kita mampu membawa sebuah ikatan kedalam pernikahan, dan mampu mempertahankan apapun yang akan terjadi nanti, karna di dalamnya ada unsur saling menghargai, saling mengerti, kejujuran dan kesetiaan”. jawab ku puas... anggukan keduanya semakin meyakinkan ku bahwa ia telah paham dengan pembahasan tentang jodoh hari ini, tapi ternyata tidak juga, masih juga ia bertanya “lalu, bagaimana dengan orang yang menikah karena paksaan, atau menikah karena terpaksa dan bukan dengan orang yang ia cintai...?”. aku pernah menemukan kasus ini, setidaknya peristiwa itu sedikit membantuku untuk menjawab pertanyaan ini “hmmm, bila ia menikah karena terpaksa atau dipaksa, dan jelas yang ia nikahi bukanlah orang yang ia cintai, itulah tantangan. Tantangan bagi kita untuk bisa mempertahankan rumah tangga kita yang terlanjur tejalin, dengan jalan Allahlah sebagai pacuan. Ketika kita menanamkan rasa saling menghargai, saling mengerti, kejujuran dan kesetiaan, insyallah Allah akan memberikan jalan kepada kita”. Ohhhh ya ya ya..... ia tersenyum puas “hmmm... mbak, bisa gak kita menemukan jodoh yang sesuai dengan keinginan kita...?”. sangat bisa” kataku, “Allah memberikan jodoh tak lepas dari bagaimana kepribadian kita, akhlak kita, iman kita, ikhtiar kita, kelakuan kita, dan semuanya tak jauh-jauh dari bagaimana keberadaan kita di mata Allah, bila kita meminta orang yang baik, maka jadilah orang baik. Karena orang baik pasti hanya mau dengan orang baik, pun dengan Allah menjanjikan dalan sebuah ayat yang berbunyi , lali-laki baik dalah untuk perempuan yang baik, begitu pula sebaliknya. Jodoh ituada dimana-mana..”!.  kerut di dahinya nampak kembali, maka sebelum ia bertanya akupun segera meneruskan pembicaraan, “jodoh itu ada dimana-mana, jodoh gak cuman satu, jodoh bukan sebatas tulang rusuk, bahkan kita bisa menemukan tulang rusuk itu dimana-mana, dan yang saya yakini bahwa tulang rusuk itu bisa tertukar, setidaknya itu yang aku tau, karena apa...? karena bila akhlak kita buruk, maka tak lepas kitapun akan menemukan seseorang yang berkahlak butuk, namun bila kita perlahan merubah perangai kita, maka saat itu juga Allah merubah jodoh kita. Allah menurunkan jodoh berdasarkan kadar diri kita sebatas apa, hingga mampu mendapatkan yang sesuai dengan kadar diri kita sendiri, orang miskin mendapatkan orang kaya, bukan dilihat dari kadar kekayaannya, tapi Allah melihat kadar keimanannya”. Lalu gimana mbak dengan kisah seorang yang alim, tapi ia mendapatkan orang yang begajulan, kemudian saya jawab dengan candaan renyah “hohohoh, bisa jadi memang sejatinya ia punya perangai yang begajulan sehingga Allah menurunkan orang yang begajulan, atau... bisa jadi orang yang begajulan tadi ingin merubah perilakunya, sehingga tertanamlah sifat baik dalam dirinya, dan Allah menjadikan orang alim tersebut sebagai perantara untuk ia menjadi lebih baik”. Ia pun tersenyum puas, dan perbincangan kita terhenti..

Semoga bermanfaat

Bandar Lampung, 26 Juli 2012

Aku takut di "MADU"

Bagaimana sebenarnya perasaan seorang istri dengan status Istri tua....


Aku takut dengan bayangan masa depan, siapa suamiku, bagaimanakah ia, seperti apakah ia, namun apapun itu, bukan masalah harta, rupa, atau jabatan yang aku resahkan. Namun karena aku takut di madu..........

Benar adanya kalau seorang  laki-laki boleh menikah lebih dari sekali. kadang fikiranku menerawang jauh membayangkan perasaan seorang wanita bila ia di-Madu. kenyataannya aku lahir dari keluarga yang Ayahku sendiri beristri dua. dan aku adalah anak dari Istri pertama. Aku belum tau benar bagaimana perasaan Ibuku saat itu. karna usia ku yang masih terlalu dini untuk mengetahuinya. Hanya sekarang.....?
Usiaku genap 22 tahun, saat perasaan ini sudah terngiang oleh bayangan seorang suami.  Dan coba menerka kehidupan berumah tangga. Seorang wanita, sejujurnya, apakah ia rela di madu....?
Ada sedikit catatan kecil di benakku, tentang kehidupan rumah tangga yakni tentang suami yang memiliki dua orang istri. Penuh dengan hinggar binggar cibiran masyarakat, ramai dengan obrolan renyah tak bersahabat. Belum di dalamnya ada cekcok ketidak seimbangan baik antara perlakuan seorang suami atau masalah jatah bulanan.
Wanita..........
Saya sendiri adalah seorang wanita. Dan status saya belum berumah tangga. Gambaran seorang wanita sangat jelas ada di benak ku. Bahwa wanita adalah sosok yang lembut hatinya, meski ia berpenampilan machoo. Wanita adalah sosok yang rapuh, meski tak jarang wanita lebih menggunakan mulutnya untuk mempertahankan diri. Wanita adalah sosok penyeyang, meski tak jarang ia memberikan kesan pemarah. Wanita, sosok yang penyabar, meski dalam kesendiriannya ia pasti luluh dalam tangisan. Wanita sosok yang tegar, meski dalam hatinya, nampak porak-poranda tak beraturan. Wanita adalah sosok yang setia, dan kesetiannya nampak ketika ia lebih memilih bertahan dengan status istri tua......

Aku jelas tak paham apa yang ada di dalam hati seorang laki-laki, bagaimana ia dengan mudah menduakan istrinya. Lepas dari permasalahan, karena iba dan ingin membantu, seperti yang Rosulullah lakukan ketia beliau menikahi seorang budak. Tapi yang ini jelas berbeda, ketika seorang suami memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita lain sedang mereka sudah di timpa kemewahan dengan istri pertamanya . Apa yang sebenarnya mereka pikirkan, atau hanya kesenangan sesaat karena wajah yang rupawan , atau karna merasa menemukan yang lebih indah untuk dipandang mata, atau karena bosan dengan istri pertamanya, padahal ialah  yang jelas-jelas pertama kali menemani dengan setia perjalanan sang suami, dari bawah sampai ia mampu berdiri diatas. Tak terfikirkankah, apakah rumah tangganya akan lebih bahagia dari sebelumnya...?
Hhhh........... laki-laki,
Aku benar bangga kepada mereka, para istri yang rela mengijinkan suaminya menikah kembali dengan wanita lain. Aku sangat terharu pada mereka, para istri yang ikhlas karena mengijinkan satu-satunya cinta dalam dirinya kini membagi kasih dengan orang lain. Dengan dalil syariat islam, bahwa Allah memulyakan seorang istri yang mengijinkan suaminya menikah kembali yang bahasa trennya adalah berpoligami.
sedang aku, mampukah aku seperti itu kelak...? bila suamiku ternyata memutuskan untuk berpoligami...?
Jujur aku katakan TIDAK....!
Meski ia, sang istri mengatakan rela, namun hatinya, bagaimana rasa sakitnya. Meski ia, sang istri mengatakan ikhlas, namun rintih remuk tubuhnya, adakah yang tau....? hanya wanitalah yang bisa merasakannya. Aku sendiri pernah menyayangi seseorang, ketika ku tau ia mendiakan aku, betapa sakit benar hatiku. Sedang dulu status kami hanyalah berpacaran. Karna jujur ku akui, aku dahulu belum paham benar bagaimana islam mengatur sebuah hubungan yang mulia. Bukan hanya sekedar pelampiasan rasa sayang namun tanpa ikatan.
Aku ingat rasa sakit dan perih ketika kesetiaanku terbuang sia-sia, yang aku sayangi menduakan aku, sedang kutanam dalam-dalam hanya untuk dia cintaku ini. Dan dia ternyata menduakan aku denga orang lain. Dia yang aku sayangi meski mengatakan benar-benar mencintaiku, namun tetap saja aku merasa dia sudah menhancurkan hatiku. Sangat perih, sangat dalam, bahkan butuh waktu panjang untuk benar-benar melupakan peristiwa itu.  Yahh... saat itu adalah saat aku pertama kalinya mecintai seorang laki-laki  dengan sangat dalam hingga ikatan itu berstatus berpacaran. Sekarang, bagaimana bila kasusnya adalah sebuah ikatan yang jelas-jelas benar di mata Allah, namun sang suami memutuskan untuk membagi cinta dan kasihnya, bagaimana rasanya...? ataukah mungkin karena dulu aku belum benar-benar mencintai Islam, atau karena dulu aku menjalin hubungan yang dilarang. Sehingga rasanya begitu sakit ketika dihianati sang kekasih...!
Hhhhh..... aku benar tak paham.....
Aku ingin suamiku setia dengan pengorbananku, aku ingin ia menemaniku sampai akhir kehidupan ku, sampai itu pulalah kesetiaanku tertanan dalam hatiku. Aku ingin ia adalah sosok satu-satunya bagi anak-anak ku. aku ingin kisah ku tak terbagi dengan orang lain, dan satu alasan yang meguatkan aku adalah, aku tak ingin mengulang kisah almarhum ibuku.....
 Salam ukhuwah,untukmu ikhwahfillah
Bila telah yakin kau untuk meminang seorang wanita, maka yakinkan ia, apapun yang terjadi , kesetiaan itu akan terus tertanan dalam dirimu... karena, benar kau tak paham bagaimana perasaannya, bagaimana dengan kami, kamipun tak tau apa yang ada dalam pikiran mu......

Bandar lampung, 25 Juli 2012

Senin, 23 Juli 2012

Bila kata Jodoh mulai terngiang di benak ku

berbincang-bincang masalah jodoh dengan seorang sahabat mendapatkan beberapa kesimpulan bahwa :

  1. anggapan jodoh tak kemana, ya memang benar jodoh itu tak pernah kemana2, tapi kitalah yang harus kemana-mana untuk mencarinya
  2. anggapan apa ia tulang rusuk tak tergantikan....benarkah..? nah berarti Allah dah menetukan jodoh kita ?... lalu bagaimana dengan anggapan yang baik itu untuk yang baik, yang buruk itu untuk yang buruk. kalau Allah sudah menentukan jodoh kita,berarti kita gak perlu susah susah nyari. nah pan katanya rizki, jodoh, dan kematian itu di tangan Allah. tapi nyatanya kalau kita gak nyari rizki ya gak bakal dapet dah tu rizki, kalau kita gak nyari mati, semisal udah tau ada kereta lewat kita sok begaya di tengah rel, mati kagak... la ialah.... nah bagaimana dengan jodoh...? pan harus nyari juga. di beneri akhlak kita, baru berani dah bilang. "saya mau jodoh yang berakhlak mulia"
  3. bahwa jodoh itu kitalah yang menentukan. jodoh itu gak cuman satu, tapi banyak.... mau kita dapet jodoh yang bagaimana ya tergantung bagaimana kita. kita baik, ya bakal dek Allah turunin jodoh yang baik. kita nakal, ya bakal deh kita dapet yang nakal
  4. gak perlu pusing jodoh kita kaya begimane.. yang pasti gak jauh2 dari sifat kite, kelakuan kite, ibadah kite, akhlak kite......so... kembali dah sob ke ayat "kalau laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik"...

nah kalau ada yang nanya....

la itu ada anak sholeh dapet cewek begajulan, gak pake jilbab pula... gimana ?... ya jawabnya gak gimana2. berarti Allah punya rencana laen... gitu aja repot. positive thinking aja deh ama Allah. kali aja tu cewek emang ada niatan buat berubah, nah Allah jadiin dah tu cowok sebagai perantara.......

pokoknya... bila diri kita baek... insyallah dah Allahpun tau kita buat siape....

bandar lampung, 23 Juli 2012

JILBAB KU LEBAR, SO WHY...??



Aku akui aku bukanlah orang baik, jilbab lebarpun tak menjamin ku untuk menjadi orang yang baik di sisi Allah, namun dengan beginilah aku merasakan kenyamanan.

Entah apa yang dipikirkan oleh mereka, setidaknya hanya jawaban itu yang bisa aku lontarkan pada mereka. Pagi ku, aku awali dengan syukur dan aktifitas sebelum aku berangkat ke kampus. Tepat jam 10.00 aku berangkat ke kampus. Tidak ada hal aneh yang aku rasakan. Namun, “deg” badan ku tiba-tiba gemetar...... aku malangkah menuju gerombolan teman sekelasku. Namun aku serasa begitu jauh dengan mereka, aku bak mahasiswa baru dengan wajah yang aneh, sehingga seluruh mata wajib memandangku. Bukan, pandangan itu bukan pandangan bersahabat, pandangan itu lebih tepat mereka tujukan pada buronan yang masuk kampus. Aneh, pandangan sinis dan nyaris tak bersahabat. Bahkan pertanyaanku di awal perjumpaan tak juga menenangkan suasana. Aku tak menyangka akan mendapatkan sambutan seperti ini.
But, Why...? adakah yang salah dari diriku.... 

Jilbab ku lebar ini keputusan ku, sebelumnya memang tanpa ada kompromi dengan teman-teman sekelasku. Itupun karena aku sering bergaul dengan mereka yang sering di sebut sebagai Akhwat. Pernah ada yang komentar, kalau aku keseringan pergi dari kelas selepas kuliah ketimbang ngobrol dengan teman-teman sekelas ku. Itu dulu, yah itu dulu. Ketika aku merasa menemukan sahabat yang pas, cocok, dan nyaman. Ketika aku baru mengenal bangku kuliah dan aku menginginkan sahabat, dan merekalah sahabt pertamaku, teman-teman sekelasku. Aku memiliki geng sendiri berjumlah enam orang. Kami sangat akrab, dikenal sebagai kelompok yang solid dan pintar. Hanya, sungguh aku merasakan ada yang mengganjal dalam diri ku. Aku merasa mereka hanya ada ketika aku bisa menemukan sesuatu dan bisa mengerjakan sesuatu. Tugaskah, PR-kah atau makalahkah. Aku meiliki perasaan yang peka, seringkali aku merasa mereka membicarakan aku dibelakang, jelasnya membicarakan kesalahan dan kekuranganku. Waktu berjalan hingga empat semester aku selalu bersama mereka.aku tak  jauh berbeda dengan mereka, aku adalah satu orang yang menganggap cewek berjilbab besar adalah orang-orang yang munafik. Karena saat itu, sering kali aku melihat mereka para ikhwan dan akhwat berduaan, bahkan aku sering mendapati sms mesra tak sengaja tertangkap oleh mata ku.di tambah ada satu kasus yang membuat ku merasa enggan melihat cewek yang berjilbab lebar, yahh tepatnya guru ngaji sahabat ku hamil di luar nikah “ohh my god”..... oke stop itu dulu, dan sekarang aku harus siap bila teman-teman sekelasku berfikir seperti itu tentang aku sekarang. Ahaa, tepatnya aku yang sekarang berjilbab lebar.

Keputusanku bukan tanpa sengaja, . Sempat aku berperang dengan diriku sendiri, sebelum berperang di hadapan mereka. Aku takut, begini aku serasa aneh di hadapan mereka. Aku dikenal sebagai anak yang rame, tiba-tiba muncul sebagai sosok yang terasing. Akupun menyadari dengan kehadiran aku yang serba mendadak dengan penampilan yang berbeda. Namun sungguh, itu bukan karna aku ingin mencari sensasi. Aku pun tau konsekuensi apa yang harus aku terima. Akupun menyadari adanya jarak antara aku dengan sahabat se-geng ku dulu, namun jauh di dasar hati ku, aku menemukan kedamaian, aku menemukan sesuatu yang tak mereka miliki dan itulah yang membuat ku bertahan dengan penampilanku sekarang.

 Meski sekedar guyon, aku sadar mereka tak sekedar membuat lelucon, mengatakan baju setumpuk-tumpuk, jilbab dobel-dobel- atas bawah, apa gak panas, nyucinya gimanalah, apa ya cukup gantungan baju buat nyuci baju sehari.... heuhhhhh.... jujur aku sesak mendengarkannya. Ada rasa minder ketika masalah itu di ungkit-ungkit. Namun, aku sadari kenapa mereka berkata seperti itu. Seperti halnya dulu, aku menganggap semua cewek berjilbab besar adalah monster, dan bla bla bla... itu bukan tanpa alasan. Semuanya aku pahami saat ini, saat dimana aku tersadar akan apa yang aku pikirkan dulu. Bahwa setiap orang berbeda. Gak semua orang berjilbab besar seperti itu, sekilas memang ada hal nyata ketika ikhwan dan akhwat kepergok smsan mesra, atau malah jalan bareang. Bahkan dengan lantang sahabatku mengecap para ikhwan dan akhwat adalah manusia yang dikendalikan oleh partai. Hhhh..... helaan nafas yang tak kunjung berhenti, bila komentar itu melayang tiba-tiba. Gak hanya sekali-dua kali, tapi berkali-kali. Namun akupun bisa menegaskan bahwa tidak semuanya seperti itu. Kebaikan seseorang wanita memang bukan dilihat dari seberapa lebar jilbabnya, namun itu terpanjar dari hati yang tertutupi di balik jilbabnya. Aku hanya bisa melontarkan senyuman, sejenak kurasakan kebanggaan karna dapat merevolusi diri. Memang aku bukan orang baik, namun dengan begini aku akan belajar menjadi orang baik, dihadapan Allah tentunya. So... Why.. ? apapun yang orang katakan tentang makhluk bernama akhwat, itu tak jadi masalah bagiku... karna aku sangat yakin, meski bukan sekarang, aku akan mendapatkan sesuatu yang luar biasa, bukan sekarang, tapi nanti.... karna esok , semua akan indah pada waktunya....

mohon komentarnya.....