Jumat, 22 Maret 2013

KARNA, BEGINI BARU NAMANYA HIDUP

ada sela dimana hidup itu terasa begitu melelahkan.....

sebuah catatan yang ku persembahkan untuk orang-orang yang telah bekerja keras untuk menggapai mimpi.

kembali mengulang topik di atas ketika "ada sela dimana hidup itu terasa begitu melelahkan ". menengok terlebih dahulu, seberapa besar posisi dan keadaan kita saat ini. lebih banyak bertindak sebagai pimpinan atau yang di pimpin....??. yang manapun keadaanya, kita sebagai manusia tidak akan lepas dari dua hal tersebut, memimpin dan juga di pimpin. pernah merasa lelah mengendalikan atau di kendalikan. pasti lah pernah. merasa bekerja sendiri sebagai pimpinan , atau malah terus-terusan merasa di intimidasi. merasa tidak ada yang perduli atau malah sering di kebiri. sampai pada titik kesimpulan "ketika hidup terasa melehkan"

sahabat, semoga ini bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi.
penekanan pada topik kali ini adalah tentang posisi dirikita dalam kehidupan.

=> mengertilah dahulu
banyak orang memahami, bahkan saya sendiri mengakui, di kehidupan ini kita terlebih dahulu harus memahami orang lain, mengerti orang lain, sebelum meminta untuk di pahami dan di mengerti. permasalahn yang kerap kali terjadi adalah karena adanya ego diri. sehingga merasa diri kita tidak di perdulikan, tak ada yang memahami dan tak ada yang mengerti kondisi kita. "benar merasa begitu...?", saya yakin sebagian besar meng-iyakan. lalu bagaimana solusinya....>
1. koreksi
dimana letak kesalahan kita, mengapa sebagian atau banyak orang tak bisa memahami keadaan kita, mungkin selama ini kita salah memberikan pemahaman tentang maksud diri kita.
2. belajarlah mengalah
sakit dan sulit memang, bila kita berada dalam kondisi terjepit dan sempit, tetapi masih di tuntut untuk sabar dan mengendalikan emosi. sementara geram dengan keadaan yang tak kunjung selesai. namun, bila kita memutuskan untuk mundur sebelum segalanya benar-benar sampai tujuan, mungkin karena merasa tak ada yang perduli, maka sesungguhnya kita sedang dalam posisi "aku ingin terus maju, hanya lelah dan ingin sekali mendapati senyum dari orang-orang yang aku harapkan dapat memahami ku". semoga pernyataan saya tidak meleset. sahabat, belajarlah mengalah dan memahami keadadaan, tegas bukan sekedar beringas dan mengambil keputusan untuk mengakhiri sebelum segalanya usai. belajarlah mengalah, dan bertindaklah positif, berfikirlah positif maka segalanya akan berubah menjadi positif. bahkan menurut buku yang pernah saya baca, apapun yang kita inginkan semua tergantung bagaimana kita memikirkannya (positifkah atau negatifkah)

=> tegas bukan beringas
apa bedanya tegas dengan beringas.
tegas adalah ketika kita di segani, bahkan orang lain akan cenderung mengerti sebelum kita coba memberikan pengertian. sedang beringas, kita akan nampak sangar bahkan terkesan memaksa terhadap berbagai hal. sahabat inspirasi di seluruh dunia, ada kalanya kita juga perlu mengerti, mengapa banyak orang tak bisa mengerti keadaan kita, bisa jadi koreksi besar dalam diri kita. bahwa mungkin selama ini, kita bertindak beringas, bukan tegas. tegas adalah disiplin diri, bertindak sebagai teladan bukan karena adanya paksaan.

=> teladan bukan paksaan
bertindak untuk menjadi teladan, sehingga orang-orang akan mengerti keadaan mu, sebelum kamu minta mereka untuk memahamimu. apa yang perlu kita pahami adalah tentang kondisi saudara kita. apa yang kita harapkan, apakah menjadi paksaan ketika saudara kita mencoba memahami keadaan kita. mungkinkah mereka bertindak karena takut karena kita terkesan beringas, atau karena segan karena kita tegas. setiap orang memiliki prioritas sendiri-sendiri. dimana ukuran priorotas itu, jelas hanya diri sendiri yang memahami. kita meminta orang lain memahami keadaan kita, lalu apakah kita bisa memahami eadaan mereka. sudah baikah posisi kita di mata mereka, atau malah selama ini benar bahwa kita sudah bertindak beringas, sehingga banyak di antara mereka yang mundur perlahan, bahkan menjauh tanpa jejak.

=> amanah bukan amarah
mimpi, dan harapan kita adalah amanah pribadi. lihat, amati dan perhatikan. mengapa banyak orang tak bisa memahami kita, bisa jadi, keadaan ini, atau kondisi saat itu, bukanlah yang mereka harapkan. mimpimu, bisa jadi bukan menjadi prioritas mimpi mereka. sehingganya banyak di atara mereka yang merasa tidak perlu untuk turut andil memahami mu. atau, mereka memiliki prioritas yang lebih besar. maka saran disini adalah, bila masih ingin tetap melangkah, samakan misi, perkuat mimpi, satukan niat, dan mulai bulatkan tekat untuk melangkah bersama-sama. amanah, bukan sekedar amarah. mimpi kita, raih dan hadapi, jalani untuk menggapainya. cari mereka yang memiliki mimpi sama. bukan hanya sekedar amarah yang kita luapkan karena kita tidak mendapatkan perhatian dari banyak orang.

=> mimpi bukan sekedar unjuk diri
mimpi bukan sekedar unjuk diri. saya sering melihat sebuah ralita. bahwa seseorang bertindak, bukan berdasarkan mimpi bersama, namun lebih pada keuntungan pribadi dan untuk diri. apa permasalahannya, jelas masalahnya bila banyak orang yang tidak bisa memahami kita, karena lagi-lagi setiap orang memiliki mimpi masing-masing dan memiliki cara sendiri untuk menggapainya.

untuk saudaraku, sahabatku, adaik ku, kakak-kakak ku,
saya ingin kita belajar bersama. menasehati dalam kesabaran dan kebearan.
mohon maaf bila selama ini saya bertindak dengan penuh amarah, belum bisa menjadi teladan sepenuhnya yang hanya bisa memaksa, dan belum bisa memahami amanah kalian, bahkan sering melontarkan amarah yang tak terarah.maaf belum bisa memahami kedaan kalian sepenuhnya

sahabatku, saudaraku, adik-adikku, kakak-kakak ku,

I LOVE U CZ ALLAH

Tidak ada komentar: